Kamis, 06 Desember 2012

BATU METAMORFOSIS



Batuan Metamorf
Batuan yang terjadi karena adanya proses ubahan batuan asal (batuan beku, sediment maupun metamorf) oleh proses metamorfisme.

Proses Metamorfisme
Batuan mengalami penambahan tekanan (P) atau temperature (T) atau kenaikan P dan T secara bersamaaan sehingga mengalami perubahan susunan mineraloginya (susunan kimianya tetap) yang berlangsung dari fase padat ke fase padat tanpa mengalami fase cair.

Tipe-Tipe Metamorfisme :
  1. Thermal/kontak                                  T mengalami kenaikan
  2. Dinamo/dislokasi/kataklastik              P mengalami kenaikan
  3. Regional                                             P & T naik secara bersamaan


Klasifikasi dan Penamaan jenis batuan metamorf
Secara umum batuan metamorf dibagi dalam dua kelompok yang didasarkan atas strukturnya, yaitu:
  1. Foliasi/Banded: mempunyai kenampakan seperti perlapisan akibat adanya penjajaran mineral
  2. Non-Foliasi: tidak mempunyai kenampakan seperti perlapisan akibat adanya penjajaran mineral

Tabel 1. Kondisi foliasi dan non foliasi pada batuan metamorf
FOLIASI
NON FOLIASI
Komposisi mineralnya bermacam-macam,/kompleks
Komposisi mineralnya sederhana, hanya terdiri dari beberapa mineral seperti calcite atau kuarsa.
Banyak mineral baru yang terbentuk akibat perubahan T dan/atau P.
mineral baru yang terbentuk akibat perubahan T dan/atau P.
Teksturnya berlapis, foliasi, liniasi, banded.
Mineral mempunyai orientasi yang relatif sama.
Teksturnya granular dan equi- dimensional.
Mineral tidak mempunyai orientasi.
Banyak batuan dengan komposisi yang beragam
Batuan dalam jumlah terbatas dengan mineral sederhana.
Contohnya:
kuarsa - Quartzite
batugamping - Marble
lanau - Hornfels


Tekstur
Tekstur pada batuan metamorf diantaranya :
a. Kristaloblastik
   Tekstur yang terjadi pada saat tumbuhnya mineral dalam suasana padat (tekstur batuan asalnya tidak tampak lagi).
  1. Lepidoblastik
Tekstur yang didominasi mineral-mineral pipih yang memperlihatkan orientasi sejajar (biotit, muskovit).
  1. Nematoblastik
Mineral-mineral berbentuk jarum yang memperlihatkan orientasi sejajar (amphibol, piroksen)
  1. Granoblastik
Mineral berbentuk butiran dengan sisi kristal yang bergerigi (kuarsa, kalsit)
  1. Porfiroblastik
Suatu kristal besar (fenokris) tertanam dalam massa dasar yang lebih halus.
  1. Idioblastik
Bentuk mineral-mineral penyusunnya euhedral.
  1. Xenoblastik
Bentuk mineral-mineral penyusunnya anhedral.

b. Palimpsest (tekstur sisa)
  1. Blastoporfiritik
Suatu tekstur sisa dari batuan asal yang bertekstur porfiritik
  1. Blastoopitik
    Suatu tekstur sisa dari batuan asal yang bertekstur opitik.

Komposisi Mineral
  1. Mineral stress
Mineral yang terbentuk dan stabil dalam kondisi P & T. Mineral dapat berbentuk pipih, tabular atau prismatic.
Contoh : Mika, termolit, aktinolit, hornblende


  1. Mineral anti stress
Mineral yang terbentuk bukan dalam kondisi P dan biasanya berbentuk equidimensional.
Contoh : Kuarsa, kalsit, feldspar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar