Minggu, 23 September 2012

Metode Two Steps Pada SIG


Metode 2 langkah di dalam koreksi geometri  adalah rektifikasi geometri dan registrasi citra . Langkah pertama  dengan registrasi citra yaitu dengan mendaftarkan koordinat citra yang belum terkoreksi dengan koordinat citra yang sudah terkoreksi yang mempunyai daerah yang sama, atau (map to map transformation). 



 
Langkah yang kedua adalah rektifikasi geometri yaitu mengubah aspek geometri pada citra dengan cara merujuk pada proyeksi peta yang baku, sehingga koordinat pada citra menjadi sama dengan koordinat pada peta yang digunakan sebagai data acuan. Proses yang digunakan dalam koreksi geometri dengan cara rektifikasi geometri adalah dengan transformasi koordinat dan resampling. Metode yang digunakan adalah dengan metode GCP (ground control point), yaitu membandingkan titik-titik kontrol pada citra dan titik-titik kontrol pada peta. Pengambilan titik kontrol harus mewakili dan merata pada seluruh citra. untuk memudahkan dalam pengambilan titik kontrol, obyek yang dipilih sebagai titik kontrol adalah obyek yang mudah dikenali pada citra, seperti posisi jalan, sungai dan kenampakan obyek yang khas. 






Kamis, 20 September 2012

PROSES PEMBENTUKAN BUMI

PENGERTIAN

Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi, bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari daratan, lautan, pegunungan, perbukitan, danau, lembah, dan sebagainya.

Bumi sebagai salah satu planet yang termasuk dalam sistem tata surya di alam semesta ini tidak diam seperti apa yang kita perkirakan selama ini, melainkan bumi melakukan perputaran pada porosnya (rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat sistem tata surya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya siang malam dan pasang surut air laut. Oleh karena itu, proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses terbentuknya tata surya kita.

Diawali oleh ptolomeus yunani abab ke-20 m berpandat bahwa semua benda di angkasa bergerak mengelilingi bumi. Teori ini disebut geosentris .kemudian teori ini dibentulkan oleh Nicolai Copernicis astronom Polandia (1473-15430) pada tahun 1530 dengan Teorinya Heliosentris. Bahwa semua benda angkasa mengelilingi matahari, dengan orbit yang berbentuk lingkaran.

Johanes Kepler astronom dan matimatikawan jerman (1571-1630) berpandap bahwa orbit bumi dalam mengelilingi matahari berbentuk elips. Pada tahun 1610. Galileo dengan teleskop membenarkan Teori Copernicius yang telah dilarat oleh Keler. Pada tahun 1686, issac newton (1643-1727) dengan teori gravitasinya, menjelaskan bahwa bumi dan planet-planet mengorbit karena primsip grapitasi .


1. Immanuel Kant, 1724-1804 

Pada tahun 1755 dalam bukunya Allgemeine Naturgeschichte Und Theorie Des Himmels Nach Newtonischen Grundsatzen Behandelt (sejarah umum dan teori tentang tata surya berdasarkan hokum newton) Immanul Kant mengatakan jika bumi (planet - planet serta bintang) memang terjadi, maka proses-proses terjadinya selalu menurut hukum alam. Permulaan proses adalah sebagai berikut :
Di angkasa raya terdapat suatu ruangan yang berisi macam-macam gas (kabut). Gas yang besar menarik gas yang kecil sehinga terjadi kabut yang besar. Dalam proses tersebut terjadi benturan bolah-bola gas sehinga timbullah panas. Panas ini menyebabkan perputaran kabut asal. Kabut berputar makin cepat sehinga menjadi dingin,semakin cepat berputar ,semakin mendingin di bagian khatulistiwa terjadi pemisaha fragmen dari kabut tersebut fragmen yang dilemparkan keluar mendingin, mengembuin, mencair, dan hahirnya menjadi padat, dan membentuk planet-planet. 


2.Piere Simon Marquis De Laplace, (1749-1827) 

Pada tahun 1776, filsuf matematikawan Perancis mengutarakan teori terjadinya bumi sebagai berikut:  di angkasa terdapat kabut asal yang telah berputar,berpijar dan panas.putaran kabut asal yang berpijar itu perlahan lahan menjadi dingin,semakin ceppat berputar,gas tersebut semakin mendingin dan menyusut sehingga bentuknya menyurupai lingkaran.semakin cepat putarannya ,semakin cepat ekuator.karena gaya gravitasi,bentuk gumpalan gas di bagian tegah tidak begitu besar sehingga terjadi pemisahan fragmen.

Fragmen tersebut berbentuk seperti cinci atau gelang yang bergerak mengelilingi induknya. Setelah gelang fragmen pertama terlepas dari induknya,terlepas juga cincin fragmen yang kedua, ketiga, dan seterusnya sampai yang kesembilan, cincin itu semakin mendingin menyusut, lalu membentuk planet. Semua mengorbit induknya satelit atau bulan yang mengelilingi planet-planet tersebut terjadi dengan cara yang sama.


3. Hipotesis Pasang Surut Gas 

Dua orang ilmuan dari inggris, yaitu Sir James M. Jeans (Astrofisikawan) dan Harold Jeffry (Geofisikawan) pada tahun 1917 mengemukakan hipotesisnya yang disebut hipotesis pasang surut gas. Teorinya adalah sebagai berikut :
  • Sekitar 2 milyar tahun yang lalu, matahari didekati oleh sebuah bintang yang besar (mungkin sebesar matahari), tetapi tidak saling bertabrakan. Karena gaya tarik-menarik, terjadilah tonjolan lidah api yang berpijar dan merupakan gas yang panas. Bintang tersebut menjauh kemudian tonjolan lidah api yang berpijar dari matahari tersebut lepas dari matahari (dan tidak kembali ke matahari). Bentuknya seperti cerutu, yang ujung-ujungnya runcing. Inilah sebabnya bentuk-bentuk planet dimulai dari kecil, misalnya marcurius, semakin membesar, seperti yupiter dan saturnus, kemudian mengecil lagi seperti pluto, yang merupakan planet terkecil.
  • Mula-mula planet tersebut mengorbit matahari dalam bentuk elips, dan semakin lama bentuk orbitnya mendekati bentu lingkaran. Hal ini disebabkan oleh adanya gesekan dengan debu-debu kosmis pada waktu terjadinya tarik-menarik antara matahari dan bintang.
  • Planet-planet itu sejak awal telah mendini. Proses mendininya berjalan lambat (untuk planet yang besar) dan berjalan cepat (untuk planet yang kecil).
  • Pada saat orbit masih berbentuk elit dan ketika planet tersebut dekat dengan matahari, terejadi gaya tarik-menarik antara planet dan matahari. Akibatnya banyak materi yang lepas dari planet dan terjadilah satelit dari planet. Peristiwa ini proses terjadinya planet.


4. Theory Big Bang

Teori ini adalah yang paling terkenal Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran yang dilakukannya tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula.

Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama galaksi bima sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.

Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:
  • Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.
  • Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
  • Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi. Perubahan di bumi disebabkan oleh perubahan iklim dan cuaca.


5.Teori Kabut Kant-Laplace

Sejak jaman sebelum masehi, para ahli telah banyak berfikir dan melakukan analisis terhadap gejala-gejala alam. Mulai abad ke 18 para ahli telah memikirkan proses terjadinya bumi.ingatkah kamu tentang Teori Kabut (Nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere De Laplace (1796). Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace.

Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (Nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.


6.Teori Planetesimal

Seabad sesudah teori kabut tersebut, muncul Teori Planetesimal yang dikemukakan oleh Chamberlin Dan Moulton. Teori ini mengungkapkan bahwa pada mulanya telah terdapat matahari asal. Pada suatu ketika, matahari asal ini didekati oleh sebuah bintang besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian matahari. Akibat tenaga penarikan matahari asal tadi, terjadilah ledakan-ledakan yang hebat. Gas yang meledak ini keluar dari atmosfer matahari, kemudian mengembun dan membeku sebagai benda-benda yang padat, dan disebut planetesimal. Planetesimal ini dalam perkembangannya menjadi planet-planet, dan salah satunya adalah planet bumi kita.

Pada dasarnya, proses-proses teoritis terjadinya planet-planet dan bumi, dimulai daribenda berbentuk gas yang bersuhu sangat panas. Kemudian karena proses waktu dan perputaran (pusingan) cepat, maka terjadi pendinginan yang menyebabkan pemadatan (pada bagian luar). Adapaun tubuh bumi bagian dalam masih bersuhu tinggi.


7.Teori Bintang Kembar

Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak itu adalah matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya


8.Hipotesis 

Lebih kurang seratus tahun setelah kabut Kant-Laplace, pada taun 1905, Thomas C.Chamberlin (Geologiwan) dan Forest R Moulton (Astronom) dari chicago,usa mengemukakan teori baru yang disebut bteori planettesimal.yaitu pada awalnya ada matahari kemudian matahari itu didekati bintang sehinga terjadilah tarik-menarik dan terjadilah peladakan hebat yang menyebabkan banyak gas mecuat keluar dari atmosfir matahari.gas yang mecuat tersabut berbentuk seperti kabut pilin (spiral),lalu mengebung dan membeku menjadi planetesimal.

Bintang mendekati matahari dan menarik gas yang ada didalam gas yang keluar itu mencair lalu mengecil dan memadat. Kemudian bersama sama dengan planetesimals membentuk planet. Planetesimal itu tumbuh terus, menarik bagian-bagian yang kecil sehingga terjadi satelit atau bulan. Meteorit yang jatuh kebumi merupakan bukti bahwa proses pertumbuhan bumi (dan juga planet-planet) terus tumbuh.
Ada juga planetesimal .yang saling bertubrukan sehingga menghasilkan panas,dan menyebabkan brysfir menjadi panas dan planet pun berotasi, adapun orbit yang mengelilingi matahari sudah berlangsungnya sejak terbentuknya kabut spiral. Atmosfir bumi terbentuk ketika bumi mempunyai ukuran setengah dari ukuran sekarang.

Ada dua kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan mengenai proses terbentuknya bumi, yaitu:
  • Bumi berasal dari suatu gumpalan kabut raksasa yang meledak dahsyat, kemudian membentuk galaksi dan nebula. Setelah itu, nebula membeku membentuk galaksi bima sakti, lalu sistem tata surya.bumi terbentuk dari bagian kecil ringan yang terlempar ke luar saat gumpalan kabut raksasa meledak yang mendingin dan memadat sehingga terbentuklah bumi.
  • Tiga tahap proses pembentukan bumi, yaitu mulai dari awal bumi terbentuk, diferensiasi sampai bumi mulai terbagi ke dalam beberapa zona atau lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.

BUMI DAN PERKEMBANGANNYA

Setelah bumi dan planet terlepas dari matahari, bumi masih dalam keadaan stadia kabut (nebula). Kabut asal ini mula-mula berbentuk tenaga penyinaran (cahaya), bukan berbentuk materi (zat). Kemudian energi (tenaga) ini berubah menjadi materi. Di dalam fisika modern banyak terjadi proses perubahan energi menjadi materi, dan sebaliknya.

Kabut kosmos ini mula-mula merupakan kabut gelap yang temperaturnya hanya beberapa derajat diatas titik nol mutlak. Dalam proses perubahan energi menjadi materi, timbil panas sehingga materi yang terbentuk menguap kembali. Akibatnya, terjadi kabut gas yang bercahaya.dari penyelidikan, terbuktilah bahwa cahaya matahari yang telah bermilyar-milyar tahun lamanya memancar tak pernah menunjukkan penurunan suhu sampai 2% atau 3%. Panas yang telah dipancarkan matahari selama ini setiap kali diisi atau diganti oelh panas yang baru dibentuk yang terjadi suatu proses peralihan dari energi ke matahari.

Acuan mutakhir tentang terjadinya tata surya yang paling mutakhir lebih kurang sebagai berikut:

  • Tata surya terbentuk dari awan gas hydrogen dan debu yang berputar lalu memadat dan menjadi bola dalam suhu yang panas dan bersinar lebih kurang 5 milyar tahun yang lalu. Dan juga karena grafitasi (gaya berat) awan tersebut menyusup. 
  • Akibatnya, tekanan dan suhunya bertambah tinggi. Batuan yang tertua di bumi kira-kira berumur 3,8 milyar tahun, tetapi meteorit dan batuan dari bilan ada yang berumur sampai 4,6 milyar tahun. Dalam hal ini para geologiwan berpendapat bahwa sesungguhnya bumi juga setua itu pula, tetapi tidak ada batuan yang setua meteorit tersebut ada, mungkin karena hancur akibat proses geologis.

Para astronom berpendapat bahwa planet-planet terbentuk dalam awan yang ringan dan sedikit gas berat yang menjadi inti planet tersebut satelit terbentuk dengan cara yang sama dan mengorbit planet (bukan mengorbit matahari). Ada perbedaan mengenai asal mula bahan yang membentuk planet dan bulan yaitu :


  • Mungkin sisa dari gas yang memadat (dari awan) bentuk matahari.
  • Sekali terbentuk, matahari menarik lebih banyak bahan dari antariksa yang memadat lalu membentuk planet dan bulan.

Jumat, 14 September 2012

GELOMBANG, ARUS, PASANG SURUT


  1.  GELOMBANG
  • Tenaga Penggerak
Gelombang laut tercipta karena adanya transfer energi dari angin ke permukaan laut. Energi yang tertransferkan ini akan bergerak melintasi permukaan laut, dimana air laut sendiri bergerak dalam gerakan "membundar" (circular motion) di bawah permukaan laut.


Gelombang/ombak yang terjadi di lautan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam tergantung kepada gaya pembangkitnya. Pembangkit gelombang laut dapat disebabkan oleh: angin (gelombang angin), gaya tarik menarik bumi-bulan-matahari (gelombang pasang-surut), gempa (vulkanik atau tektonik) di dasar laut (gelombang tsunami), ataupun gelombang yang disebabkan oleh gerakan kapal.

Gelombang yang sehari-hari terjadi dan diperhitungkan dalam bidang teknik pantai adalah gelombang angin dan pasang-surut (pasut). Gelombang dapat membentuk dan merusak pantai dan berpengaruh pada bangunan-bangunan pantai. Energi gelombang akan membangkitkan arus dan mempengaruhi pergerakan sedimen dalam arah tegak lurus pantai (cross-shore) dan sejajar pantai (longshore). Pada perencanaan teknis bidang teknik pantai, gelombang merupakan faktor utama yang diperhitungkan karena akan menyebabkan gaya-gaya yang bekerja pada bangunan pantai.

  • Contoh
1)    Teknologi terbaru, Teknologi terbaru ini menggunakan istilah Permanent Magnet Linear Buoy (Pelampng Magnet Permanen Linier). Teknologi yang sudah dipakai oleh kota Portland di Amerika Serikat dan merupakan ciptaan para insinyur dari Universitas Oregon ini, selain memasok listrik, juga mampu mendorong pertumbuhan kehidupan laut. Selain itu tidak ada emisi gas buang CO2, tidak ada polusi suara, tidak ada polusi visual.
2)     Gelombang air laut yang disebabkan oleh badai dapat membahayakan manusia, seperti kapal yang sedang berlayar, dermaga, dll.
3)        Gelombang air laut juga bermanfaat bagi manusia, seperti untuk berselancar.



       2.      ARUS
  •  Tenaga Penggerak
Arus air laut adalah pergerakan massa air secara vertikal dan horisontal sehingga menuju keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi di seluruh lautan dunia. Arus juga merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dikarenakan tiupan angin atau perbedaan densitas atau pergerakan gelombang panjang.


Pergerakan arus dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain arah angin, perbedaan tekanan air, perbedaan densitas air, gaya Coriolis dan arus ekman, topografi dasar laut, arus permukaan, upwellng , downwelling.Selain angin, arus dipengaruhi oleh paling tidak tiga faktor, yaitu:
1)     Bentuk Topografi dasar lautan dan pulau – pulau yang ada di sekitarnya: Beberapa sistem lautan utama di dunia dibatasi oleh massa daratan dari tiga sisi dan pula oleh arus equatorial counter di sisi yang keempat. Batas – batas ini menghasilkan sistem aliran yang hampir tertutup dan cenderung membuat aliran mengarah dalam suatu bentuk bulatan.
2)    Gaya Coriollis dan arus ekman : Gaya Corriolis memengaruhi aliran massa air, di mana gaya ini akan membelokkan arah mereka dari arah yang lurus. Gaya corriolis juga yangmenyebabkan timbulnya perubahan – perubahan arah arus yang kompleks susunannya yang terjadi sesuai dengan semakin dalamnya kedalaman suatu perairan.
3)  Perbedaan Densitas serta upwelling dan sinking : Perbedaan densitas menyebabkan timbulnya aliran massa air dari laut yang dalam di daerah kutub selatan dan kutub utara ke arah daerah tropik.


Adapun jenis – jenis arus dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
1)        Berdasarkan penyebab terjadinya
a)    Arus ekman adalah arus yang dipengaruhi oleh angin.
b)   Arus termohaline adalah arus yang dipengaruhi oleh densitas dan gravitasi.
c)    Arus pasut adalah arus yang dipengaruhi oleh pasut.
d)  Arus geostropik adalah arus yang dipengaruhi oleh gradien tekanan  mendatar gaya coriolis.
e)  Wind driven curren adalah arus yang dipengaruhi oleh pola pergerakan angin dan terjadi pada lapisan permukaan.
2)        Berdasarkan Kedalaman
a)   Arus permukaan adalah Terjadi pada beberapa ratus meter dari permukaan, berger dengan arah horizontal dan dipengaruhi oleh pola sebaran angin.
b)  Arus dalam adalah Terjadi jauh di dasar kolom perairan,arah pergerakannya tidak dipengaruhi oleh pola sebaran angin dan mambawamassa air dari daerah kutub ke daerah ekuator.

  • Contoh
1)        Mengubah pola temperatur permukaan bumi.
2)        Mengubah sifat-sifat fisis udara di atasnya.
3)        Di laut terbuka, air laut digerakan oleh dua sistem angin. Di dekat khatulistiwa, angin pasat (trade wind) menggerakkan permukaan air ke arah barat. Sementara itu, di daerah lintang sedang (temperate), angin baratan (westerlies wind) menggerakkan kembali permukaan air ke timur. Akibatnya di samudera-samudera akan ditemukan sebuah gerakan permukaan air yang "membundar". Di belahan bumi utara, angin ini membangkitkan arus yang bergerak searah jarum jam, sementara itu di belahan bumi selatan dia bergerak berlawanan arah jarum jam.
4)        Arus laut, baik yang di permukaan maupun di kedalaman, berperan dalam iklim di Bumi dengan cara menggerakkan air dingin dari kutub ke daerah tropis dan sebaliknya. Sistem arus global yang mempengaruhi iklim di Bumi ini biasa disebut sebagai "Great Ocean Conveyor Belt" atau dalam bahasa Indonesia saya biasa menyebut sebagai "Sabuk Arus Laut Dunia".
                         



     3.      PASANG SURUT
  • Tenaga Penggerak
Dalam sebulan, variasi harian dari rentang pasang laut berubah secara sistematis terhadap siklus bulan. Rentang pasang laut juga bergantung pada bentuk perairan dan konfigurasi lantai samudera. Peristiwa alam pasang surut air laut merupakan naik turunnya perairan yang disebabkan oleh pengaruh gaya gravitasi bulan dan matahari. Ada 3 penyebab terjadinya pasang surut air laut yaitu Matahari, Bulan, dan Bumi.

Pasang laut merupakan hasil dari gaya gravitasi dan efek sentrifugal. Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi (bumi). Gravitasi bervariasi secara langsung dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari matahari, namun gaya gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik matahari dalam membangkitkan pasang surut laut karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak matahari ke bumi.

Gaya gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan menghasilkan dua tonjolan pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan matahari.
1)     Pasang laut purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari berada dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang naik yang sangat tinggi dan pasang surut yang sangat rendah. Pasang laut purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama.
2)     Pasang laut perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari membentuk sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang naik yang rendah dan pasang surut yang tinggi. Pasang laut perbani ini terjadi pada saat bulan seperempat dan tigaperempat.
  •   Contoh
1)  Pasang laut menyebabkan perubahan kedalaman perairan dan mengakibatkan arus pusaran yang dikenal sebagai arus pasang.
2)     Wilayah pantai yang terbenam sewaktu pasang naik dan terpapar sewaktu pasang surut, disebut mintakat pasang, dikenal sebagai wilayah ekologi laut yang khas.

  • Tekanan Air Laut
Tekanan air laut bertambah terhadap kedalaman. Kedalaman air laut biasanya diukur dengan menggunakan echo sounder atau CTD (Conductivity, Temperature, Depth). Kedalaman yang diukur dengan menggunakan CTD didasarkan pada harga tekanan.

Tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas. Semakin ke dalam, tekanan air laut akan semakin besar. Hal ini disebabkan oleh semakin besarnya gaya yang bekerja pada lapisan yang lebih dalam. Satuan dari tekanan dalam cgs adalah dynes/cm2, sedangkan dalam mks adalah Newton/m2. Satu Pascal sama dengan satu Newton/m2. Dalam oseanografi, satuan tekanan yang digunakan adalah desibar (disingkat dbar), dimana 1 dbar = 10-1bar = 105 dynes/cm2 = 104 Pascal.

Gaya akibat tekanan bekerja dari tekanan yang berbeda pada satu titik ke titik lainnya. Gaya ini bekerja dari tekanan yang lebih tinggi ke tekanan yang lebih rendah. Di laut, gaya gravitasi yang bekerja (ke arah bawah) akan diimbangi oleh gaya akibat adanya perbedaan tekanan tersebut (ke arah atas), sehingga air yang bergerak ke bawah tidak akan mengalami percepatan.

Tekanan pada satu kedalaman bergantung pada massa air yang berada di atasnya. Persamaan yang digunakan untuk mengukur harga kedalaman dari harga tekanan adalah persamaan hidrostatis, yaitu dp=ρ*g*dh, dimana dp=perubahan tekanan, ρ=densitas air laut, g=percepatan gravitasi, dan dh=perubahan kedalaman. Jadi, jika tekanan berubah sebesar 100 dbar, dengan harga percepatan gravitasi g=9.8 m/det2dan densitas air laut ρ=1025 kg/m3, maka perubahan kedalamannya adalah 99,55 meter. Variasi tekanan di laut berada pada kisaran nol (di permukaan) hingga 10.000 dbar (di kedalaman paling dalam).

Kamis, 13 September 2012

POPULASI DAN SAMPEL


PENGERTIAN
Populasi adalah himpunan individu atau objek yang jumlahnya terbatas atau tidak terbatas. Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti; dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati


METODE PENGAMBILAN SAMPEL
Ukuran dan keragaman sampel menjadi penentu baik tidaknya sampel yang diambil. Terdapat dua cara pengambilan sampel yaitu:
1.    Secara acak (random) /probabilita
2.    Secara tidak acak (non-random) /non-probabilita.


ACAK  (RANDOM SAMPELING)
           1.      Pengambilan Acak Sederhana (Simpel Random Sampeling)

Merupakan sistem pengambilan sampel secara acak dengan menggunakan undian atau tabel angka random. Tabel angka random merupakan tabel yang dibuat dalam komputer berisi angka-angka yang terdiri dari kolom dan baris, dan cara pemilihannya dilalukan secara bebas. Pengambilan acak secara sederhana ini dapat menggunakan prinsip pengambilan sampel dengan pengembalian ataupun pengambilan sampel tanpa pengembalian. Kelebihan dari pemngembilan acak sederhana ini adalah mengatasi bias yang muncul dalam pemilihan anggota sampel dan kemampuan menghitung standard error. Sedangkan,kekurangannya adalah tidak adanya jaminan bahwa setiap sampel yang diambil secara acak akan merepresentasikan populasi secara tepat.

2.      Pengambilan Acak Sistematis ( Systematic  Random Sampeling)

Merupakan sistem pengambilan sampel yang dilakukan dengan menggunakan selang interval tertentu secara berurutan. Misalnya, jika ingin mengambil 1000 sampel dari 5000 populasi secara acak, maka kemungkinan terpilihnya 1/5. Diambil satu angka dari interval pertama antara angka 1-5, dan dilanjutkan dengan pemilihan angka berikutnya dari interval selanjutnya. Kelebihan dari pengambilan acak secara sistematis ini adalah lebih praktis dan hemat dibanding dengan pengambilan acak sedderhana. Sedangkan, kekurangannya adalah tidak bisa digunakan pada penelitian yang heterogen karena tidak mampunya menangkap keragaman populasi heterogen.

3.      Pengambilan Acak Berdasarkan Lapisan (Stratified Random Sampeling)

Merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi menurut lapisan-lapisan tertentu dan masing-masing lapisan memiliki jumlah sampel yang sama. Kelebihan dari pengambilan acak berdasar lapisan ini adalah lebih tepat dalam menduga populasi karena variasi pada populasi dapat terwakili oleh sampel. Sedangkan, kekurangannya adalah harus memiliki informasi dan data yang cukup tentang variasi populasi penelitian. Selain itu, kadang-kadang ada perbedaan jumlah yang besar antar masing-masing strata.

4.      Pengambilan Acak Berdasarkan Area ( Clauser Sampeling )

Merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi berdasarkan areanya. Setiap area memiliki jatah terambil yang sama. Kelebihan dari pengambilan acak berdasar area ini adalah lebih tepat menduga populasi karena variasi dalam populasi dapat terwakili dalam sampel.[Sedangkan, kekurangannya adalah memerlukan waktu yang lama karena harus membaginya dalam area-area tertentu.

TIDAK ACAK (NON-RANDOM SAMPLING)
           1.      Pengambilan Sesaat (Accidental/haphazard sampling)

Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan tiba-tiba berdasarkan siapa yang ditemui oleh peneliti. Misalnya, reporter televisi mewawancarai warga yang kebetulan sedang lewat. Kelebihan dari pengambilan sesaat ini adalah kepraktisan dalam pemillihan anggota sampel. Sedangkan, kekurangannya adalah belum tentu responden memiliki karakteristik yang dicari oleh peneliti.

2.      Pengambilan Menurut Jumlah (Quota Sampling)

Merupakan pengambilan anggota sampel berdasarkan jumlah yang diinginkan oleh peneliti. Kelebihan dari pengambilan menurut jumlah ini adalah praktis karena jumlah sudah ditentukan dari awal. Sedangkan, kekurangannya adalah bias, belum tentu mewakili seluruh anggota populasi.

3.      Pengambilan Menurut Tujuan (Purposive Sampling)

Merupakan pemilihan anggota sampel yang didasarkan atas tujuan dan pertimbangan tertentu dari peneliti. Kelebihan dari pengambilan menurut tujuan ini adalah tujuan dari peneliti dapat terpenuhi. Sedangkan, kekurangannya adalah belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada.

4.      Pengambilan Beruntun (Snow-ball Sampling)

            Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan sistem jaringan responden. Mulai dari mewawancarai satu responden. Kemudian, responden tersebut akan menunjukkan responden lain dan responden lain tersebut akan menunjukkan responden berikutnya. Hal ini dilakukan secara terus-menerus sampai dengan terpenuhinya jumlah anggota sampel yang diingini oleh peneliti. Kelebihan dari pengambilan beruntun ini adalah bisa mendapatkan responden yang kredibel di bidangnya. Sedangkan, kekurangannya adalah memakan waktu yang cukup lama dan belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada.