Jumat, 14 September 2012

GELOMBANG, ARUS, PASANG SURUT


  1.  GELOMBANG
  • Tenaga Penggerak
Gelombang laut tercipta karena adanya transfer energi dari angin ke permukaan laut. Energi yang tertransferkan ini akan bergerak melintasi permukaan laut, dimana air laut sendiri bergerak dalam gerakan "membundar" (circular motion) di bawah permukaan laut.


Gelombang/ombak yang terjadi di lautan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam tergantung kepada gaya pembangkitnya. Pembangkit gelombang laut dapat disebabkan oleh: angin (gelombang angin), gaya tarik menarik bumi-bulan-matahari (gelombang pasang-surut), gempa (vulkanik atau tektonik) di dasar laut (gelombang tsunami), ataupun gelombang yang disebabkan oleh gerakan kapal.

Gelombang yang sehari-hari terjadi dan diperhitungkan dalam bidang teknik pantai adalah gelombang angin dan pasang-surut (pasut). Gelombang dapat membentuk dan merusak pantai dan berpengaruh pada bangunan-bangunan pantai. Energi gelombang akan membangkitkan arus dan mempengaruhi pergerakan sedimen dalam arah tegak lurus pantai (cross-shore) dan sejajar pantai (longshore). Pada perencanaan teknis bidang teknik pantai, gelombang merupakan faktor utama yang diperhitungkan karena akan menyebabkan gaya-gaya yang bekerja pada bangunan pantai.

  • Contoh
1)    Teknologi terbaru, Teknologi terbaru ini menggunakan istilah Permanent Magnet Linear Buoy (Pelampng Magnet Permanen Linier). Teknologi yang sudah dipakai oleh kota Portland di Amerika Serikat dan merupakan ciptaan para insinyur dari Universitas Oregon ini, selain memasok listrik, juga mampu mendorong pertumbuhan kehidupan laut. Selain itu tidak ada emisi gas buang CO2, tidak ada polusi suara, tidak ada polusi visual.
2)     Gelombang air laut yang disebabkan oleh badai dapat membahayakan manusia, seperti kapal yang sedang berlayar, dermaga, dll.
3)        Gelombang air laut juga bermanfaat bagi manusia, seperti untuk berselancar.



       2.      ARUS
  •  Tenaga Penggerak
Arus air laut adalah pergerakan massa air secara vertikal dan horisontal sehingga menuju keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi di seluruh lautan dunia. Arus juga merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dikarenakan tiupan angin atau perbedaan densitas atau pergerakan gelombang panjang.


Pergerakan arus dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain arah angin, perbedaan tekanan air, perbedaan densitas air, gaya Coriolis dan arus ekman, topografi dasar laut, arus permukaan, upwellng , downwelling.Selain angin, arus dipengaruhi oleh paling tidak tiga faktor, yaitu:
1)     Bentuk Topografi dasar lautan dan pulau – pulau yang ada di sekitarnya: Beberapa sistem lautan utama di dunia dibatasi oleh massa daratan dari tiga sisi dan pula oleh arus equatorial counter di sisi yang keempat. Batas – batas ini menghasilkan sistem aliran yang hampir tertutup dan cenderung membuat aliran mengarah dalam suatu bentuk bulatan.
2)    Gaya Coriollis dan arus ekman : Gaya Corriolis memengaruhi aliran massa air, di mana gaya ini akan membelokkan arah mereka dari arah yang lurus. Gaya corriolis juga yangmenyebabkan timbulnya perubahan – perubahan arah arus yang kompleks susunannya yang terjadi sesuai dengan semakin dalamnya kedalaman suatu perairan.
3)  Perbedaan Densitas serta upwelling dan sinking : Perbedaan densitas menyebabkan timbulnya aliran massa air dari laut yang dalam di daerah kutub selatan dan kutub utara ke arah daerah tropik.


Adapun jenis – jenis arus dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
1)        Berdasarkan penyebab terjadinya
a)    Arus ekman adalah arus yang dipengaruhi oleh angin.
b)   Arus termohaline adalah arus yang dipengaruhi oleh densitas dan gravitasi.
c)    Arus pasut adalah arus yang dipengaruhi oleh pasut.
d)  Arus geostropik adalah arus yang dipengaruhi oleh gradien tekanan  mendatar gaya coriolis.
e)  Wind driven curren adalah arus yang dipengaruhi oleh pola pergerakan angin dan terjadi pada lapisan permukaan.
2)        Berdasarkan Kedalaman
a)   Arus permukaan adalah Terjadi pada beberapa ratus meter dari permukaan, berger dengan arah horizontal dan dipengaruhi oleh pola sebaran angin.
b)  Arus dalam adalah Terjadi jauh di dasar kolom perairan,arah pergerakannya tidak dipengaruhi oleh pola sebaran angin dan mambawamassa air dari daerah kutub ke daerah ekuator.

  • Contoh
1)        Mengubah pola temperatur permukaan bumi.
2)        Mengubah sifat-sifat fisis udara di atasnya.
3)        Di laut terbuka, air laut digerakan oleh dua sistem angin. Di dekat khatulistiwa, angin pasat (trade wind) menggerakkan permukaan air ke arah barat. Sementara itu, di daerah lintang sedang (temperate), angin baratan (westerlies wind) menggerakkan kembali permukaan air ke timur. Akibatnya di samudera-samudera akan ditemukan sebuah gerakan permukaan air yang "membundar". Di belahan bumi utara, angin ini membangkitkan arus yang bergerak searah jarum jam, sementara itu di belahan bumi selatan dia bergerak berlawanan arah jarum jam.
4)        Arus laut, baik yang di permukaan maupun di kedalaman, berperan dalam iklim di Bumi dengan cara menggerakkan air dingin dari kutub ke daerah tropis dan sebaliknya. Sistem arus global yang mempengaruhi iklim di Bumi ini biasa disebut sebagai "Great Ocean Conveyor Belt" atau dalam bahasa Indonesia saya biasa menyebut sebagai "Sabuk Arus Laut Dunia".
                         



     3.      PASANG SURUT
  • Tenaga Penggerak
Dalam sebulan, variasi harian dari rentang pasang laut berubah secara sistematis terhadap siklus bulan. Rentang pasang laut juga bergantung pada bentuk perairan dan konfigurasi lantai samudera. Peristiwa alam pasang surut air laut merupakan naik turunnya perairan yang disebabkan oleh pengaruh gaya gravitasi bulan dan matahari. Ada 3 penyebab terjadinya pasang surut air laut yaitu Matahari, Bulan, dan Bumi.

Pasang laut merupakan hasil dari gaya gravitasi dan efek sentrifugal. Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi (bumi). Gravitasi bervariasi secara langsung dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari matahari, namun gaya gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik matahari dalam membangkitkan pasang surut laut karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak matahari ke bumi.

Gaya gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan menghasilkan dua tonjolan pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan matahari.
1)     Pasang laut purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari berada dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang naik yang sangat tinggi dan pasang surut yang sangat rendah. Pasang laut purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama.
2)     Pasang laut perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari membentuk sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang naik yang rendah dan pasang surut yang tinggi. Pasang laut perbani ini terjadi pada saat bulan seperempat dan tigaperempat.
  •   Contoh
1)  Pasang laut menyebabkan perubahan kedalaman perairan dan mengakibatkan arus pusaran yang dikenal sebagai arus pasang.
2)     Wilayah pantai yang terbenam sewaktu pasang naik dan terpapar sewaktu pasang surut, disebut mintakat pasang, dikenal sebagai wilayah ekologi laut yang khas.

  • Tekanan Air Laut
Tekanan air laut bertambah terhadap kedalaman. Kedalaman air laut biasanya diukur dengan menggunakan echo sounder atau CTD (Conductivity, Temperature, Depth). Kedalaman yang diukur dengan menggunakan CTD didasarkan pada harga tekanan.

Tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas. Semakin ke dalam, tekanan air laut akan semakin besar. Hal ini disebabkan oleh semakin besarnya gaya yang bekerja pada lapisan yang lebih dalam. Satuan dari tekanan dalam cgs adalah dynes/cm2, sedangkan dalam mks adalah Newton/m2. Satu Pascal sama dengan satu Newton/m2. Dalam oseanografi, satuan tekanan yang digunakan adalah desibar (disingkat dbar), dimana 1 dbar = 10-1bar = 105 dynes/cm2 = 104 Pascal.

Gaya akibat tekanan bekerja dari tekanan yang berbeda pada satu titik ke titik lainnya. Gaya ini bekerja dari tekanan yang lebih tinggi ke tekanan yang lebih rendah. Di laut, gaya gravitasi yang bekerja (ke arah bawah) akan diimbangi oleh gaya akibat adanya perbedaan tekanan tersebut (ke arah atas), sehingga air yang bergerak ke bawah tidak akan mengalami percepatan.

Tekanan pada satu kedalaman bergantung pada massa air yang berada di atasnya. Persamaan yang digunakan untuk mengukur harga kedalaman dari harga tekanan adalah persamaan hidrostatis, yaitu dp=ρ*g*dh, dimana dp=perubahan tekanan, ρ=densitas air laut, g=percepatan gravitasi, dan dh=perubahan kedalaman. Jadi, jika tekanan berubah sebesar 100 dbar, dengan harga percepatan gravitasi g=9.8 m/det2dan densitas air laut ρ=1025 kg/m3, maka perubahan kedalamannya adalah 99,55 meter. Variasi tekanan di laut berada pada kisaran nol (di permukaan) hingga 10.000 dbar (di kedalaman paling dalam).

Kamis, 13 September 2012

POPULASI DAN SAMPEL


PENGERTIAN
Populasi adalah himpunan individu atau objek yang jumlahnya terbatas atau tidak terbatas. Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti; dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati


METODE PENGAMBILAN SAMPEL
Ukuran dan keragaman sampel menjadi penentu baik tidaknya sampel yang diambil. Terdapat dua cara pengambilan sampel yaitu:
1.    Secara acak (random) /probabilita
2.    Secara tidak acak (non-random) /non-probabilita.


ACAK  (RANDOM SAMPELING)
           1.      Pengambilan Acak Sederhana (Simpel Random Sampeling)

Merupakan sistem pengambilan sampel secara acak dengan menggunakan undian atau tabel angka random. Tabel angka random merupakan tabel yang dibuat dalam komputer berisi angka-angka yang terdiri dari kolom dan baris, dan cara pemilihannya dilalukan secara bebas. Pengambilan acak secara sederhana ini dapat menggunakan prinsip pengambilan sampel dengan pengembalian ataupun pengambilan sampel tanpa pengembalian. Kelebihan dari pemngembilan acak sederhana ini adalah mengatasi bias yang muncul dalam pemilihan anggota sampel dan kemampuan menghitung standard error. Sedangkan,kekurangannya adalah tidak adanya jaminan bahwa setiap sampel yang diambil secara acak akan merepresentasikan populasi secara tepat.

2.      Pengambilan Acak Sistematis ( Systematic  Random Sampeling)

Merupakan sistem pengambilan sampel yang dilakukan dengan menggunakan selang interval tertentu secara berurutan. Misalnya, jika ingin mengambil 1000 sampel dari 5000 populasi secara acak, maka kemungkinan terpilihnya 1/5. Diambil satu angka dari interval pertama antara angka 1-5, dan dilanjutkan dengan pemilihan angka berikutnya dari interval selanjutnya. Kelebihan dari pengambilan acak secara sistematis ini adalah lebih praktis dan hemat dibanding dengan pengambilan acak sedderhana. Sedangkan, kekurangannya adalah tidak bisa digunakan pada penelitian yang heterogen karena tidak mampunya menangkap keragaman populasi heterogen.

3.      Pengambilan Acak Berdasarkan Lapisan (Stratified Random Sampeling)

Merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi menurut lapisan-lapisan tertentu dan masing-masing lapisan memiliki jumlah sampel yang sama. Kelebihan dari pengambilan acak berdasar lapisan ini adalah lebih tepat dalam menduga populasi karena variasi pada populasi dapat terwakili oleh sampel. Sedangkan, kekurangannya adalah harus memiliki informasi dan data yang cukup tentang variasi populasi penelitian. Selain itu, kadang-kadang ada perbedaan jumlah yang besar antar masing-masing strata.

4.      Pengambilan Acak Berdasarkan Area ( Clauser Sampeling )

Merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi berdasarkan areanya. Setiap area memiliki jatah terambil yang sama. Kelebihan dari pengambilan acak berdasar area ini adalah lebih tepat menduga populasi karena variasi dalam populasi dapat terwakili dalam sampel.[Sedangkan, kekurangannya adalah memerlukan waktu yang lama karena harus membaginya dalam area-area tertentu.

TIDAK ACAK (NON-RANDOM SAMPLING)
           1.      Pengambilan Sesaat (Accidental/haphazard sampling)

Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan tiba-tiba berdasarkan siapa yang ditemui oleh peneliti. Misalnya, reporter televisi mewawancarai warga yang kebetulan sedang lewat. Kelebihan dari pengambilan sesaat ini adalah kepraktisan dalam pemillihan anggota sampel. Sedangkan, kekurangannya adalah belum tentu responden memiliki karakteristik yang dicari oleh peneliti.

2.      Pengambilan Menurut Jumlah (Quota Sampling)

Merupakan pengambilan anggota sampel berdasarkan jumlah yang diinginkan oleh peneliti. Kelebihan dari pengambilan menurut jumlah ini adalah praktis karena jumlah sudah ditentukan dari awal. Sedangkan, kekurangannya adalah bias, belum tentu mewakili seluruh anggota populasi.

3.      Pengambilan Menurut Tujuan (Purposive Sampling)

Merupakan pemilihan anggota sampel yang didasarkan atas tujuan dan pertimbangan tertentu dari peneliti. Kelebihan dari pengambilan menurut tujuan ini adalah tujuan dari peneliti dapat terpenuhi. Sedangkan, kekurangannya adalah belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada.

4.      Pengambilan Beruntun (Snow-ball Sampling)

            Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan sistem jaringan responden. Mulai dari mewawancarai satu responden. Kemudian, responden tersebut akan menunjukkan responden lain dan responden lain tersebut akan menunjukkan responden berikutnya. Hal ini dilakukan secara terus-menerus sampai dengan terpenuhinya jumlah anggota sampel yang diingini oleh peneliti. Kelebihan dari pengambilan beruntun ini adalah bisa mendapatkan responden yang kredibel di bidangnya. Sedangkan, kekurangannya adalah memakan waktu yang cukup lama dan belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada.

Senin, 03 September 2012

TIPE-TIPE VEGETASI PERAIRAN TAWAR DAN ASIN DAERAH PEDALAMAN


PENGERTIAN
Rawa gelagah dan tipe vegetasi semi akuatik pemisahan habitat akuatik dari yang terestrial dan vegetasi karena adanya perbedaan faktor iklim yang merupakan utama dalam menentukan persebaran tipe-tipe vegetasi tertentuLimnologi  merupakan ilmu yang mempelajari air dengan daerah pedalaman, termasuk lingkungan dan semua organisme penghuni serta hubungannya yang bersifat timbal balik. Di dalamnya dibedakan antara:
  1. bentos tumbuh yang ada didalam dasar air.
  2. plankton tumbuh yang terapung bebas.
  3. nekton tumbuh yang berenang (secara aktif).
  4. kriofitik tumbuh yang hidup diatas salju dan es.


BENTOS
Alga terdapat pada dasar air baik yang bebas maupun melekat, yang biasanya lebih kecil dari organism lain. Organisme bentik dan sekutu-sekutunya terdapat dalam interfase antara air bebas dan dasar yang biasanya heterogen atau penutupnya yang hubungannya lebih rumit dari pada plankton, karena dasar danau dan tertutupi bahan yang berbeda-beda. Bagian profil yang melakukan fotosintesis dibedakan sebagai bersifat litoral dan dibagi menjadi 4 mintakat yaitu:
  1. Mintakat elitorial
  2. Mintakat sublitoral (lebih ekspensif)
  3. Mintakat infralitoral
  4. Mintakat frofundal



PLANKTON
Plankton merupakan organism yang terapung bebas dalam atau di permukaan air, secara kasar plankton dapat dibedakan dalam dua tipe yang masing masing disebut fitoplankton dan zooplankton.
Kategori  kategori utama plankton air tawar antara lain:
  1. Limnonplankton  terdapat di danaudan kolam
  2. Potamoplankton  dalam aliran sungai yang mengalir lambat
  3. krioplankton  yang hidup pada salju “neve”dan es abadi

  

KOMUNITAS KRIOFITIK
Komunitas yang hidup diatas salju dan es beberapa mirip dengan genangan  efemeral merupakan hasil peleburan es dan salju, Kehidupan alga salju berwarna merah chlammydomonas (Sphaerella) nivalissering  terdapat pada genangan air es. Kriofita biasanya diklasifikasikan dalam prefensi terhadap lingkungannya:
  1. Tumbuh di atas es  (Mesotenium Berggrenii)
  2. Tumbuh di atas salju dan neve (Chlamydomonas nivalis)
  3. Tumbuh di atas es dan salju (Cylindroscytis brebissonii)
  4. Tumbuh pada trasnportrasi normal pada es dan salju (Cynophyceae)


Biasanya hanya ada satu kriofita yang menonjol pada suatu komunitas membrikan warna yang khas pada permuakan es salju tersebut. Selain tumbuhan ada juga hewannya yang disebut lalat salju. Sebagian besar  kroifita darat terdiri atas alga hijau (Clorophyceae) namun ada juga yang  warna merah dan kuning dipengaruhi oleh keadaan lingkungan

 

RAWA DAN AIR ASIN
Pada daerah rawa yang banyak terdapat di bagian  belahan bumi utara, merupakan habitat spesifik yang substraknya tersusun atas gambut. Tumbuhan –tumbuhan dalam perairan daerah pedalaman yang sangat tinggi kadar garamnya, faktor yang determinan ternyata adalah reaksi yang masam , ditambah dengan rendahnya kadar garam dan melimpahnya koloid humus yang terdapat dalam larutan.
 

HIDROSERA

Hidrosera dimulai di perairan yang dalam yang lambat laun menjadi dangkal dengan terjadinya endapan berbagai bahan yang lumpur lunak yang diendapkan. Didalamnya tercakup sumbangan dari plankton dan pleston.yang tampak pertama sebagian bagian utama yag normal dalam suatu hidrosera adalah tahap di bawah air. Jenis- jenis tumbuhan yang dominan adalah dari tipe rumput Pragmites communis, sejenis welingi , ekor kucing ,ekor kuda air dan berbagai teki air atau rumput kertas terletak di sungai- sungai daerah tropik. Karena didsalam air lebih sulit untuk mendapat mendapat oksigen daripada di udara, dan lebih sukar lagi tumbuhan di dalam lumpur yang tergenang air, maka tumbuhan air dan tumbuhan rawa mempunyai sistem saluran udara  yang disebut aerenkima.

Rabu, 25 Juli 2012

BENTUK LAHAN SAND DUNE ATAU GUMUK PASIR



Sand Dune atau Gumuk Pasir merupakan sebuah bentukan alam karena proses angin disebut sebagai bentang alam Aeolin. Angin yang membawa pasir akan membentuk bermacam-macam bentuk dan tipe gumuk pasir. Gumuk pasir dapat dijumpai pada daerah yang memiliki pasir sebagai material utama, kecepatan angin tinggi untuk mengikis dan mengangkut butir-butir berukuran pasir, dan permukaan tanah untuk tempat pengendapan pasir, biasanya terbentuk di daerah arid (kering).

Bentuk gumuk pasir bermacam-macam tergantung pada faktor-faktor jumlah dan ukuran butir pasir, kekuatan dan arah angin, dan keadaan vegetasi. Bentuk gumuk pasir pokok yang perlu dikenal adalah bentuk melintang (transverse), sabit (barchan), parabola (parabolic), dan memanjang (longitudinal dune). Bentuklahan bentukan asal proses ini dapat berkembang dengan baik apabila terpenuhi persyaratan sebagai berikut :
  1. Tersedia material berukuran pasir halus hingga kasar dalam jumlah yang banyak.
  2. Adanya periode kering yang panjang dan tegas.
  3. Adanya angin yang mampu mengangkut dan mengendapkan bahan pasir tersebut.
  4. Gerakan angin tidak banyak terhalang oleh vegetasi maupun obyek lain.

Morfologi Sand Dune

Secara garis besar, ada dua tipe gumuk pasir, yaitu free dunes (terbentuk tanpa adanya suatu penghalang) dan impedeed Dunes (yang terbentuk karena adanya suatu penghalang.
Beberapa tipe gumuk pasir:

  • Gumuk Pasir Tipe Barchan (barchanoid dunes)
Gumuk pasir ini bentuknya menyerupai bulan sabit dan terbentuk pada daerah yang tidak memiliki barrier. Besarnya kemiringan lereng daerah yang menghadap angin lebih landai dibandingkan dengan kemiringan lereng daerah yang membelakangi angin, sehingga apabila dibuat penampang melintang tidak simetri. Ketinggian gumuk pasir barchan umumnya antara 5 – 15 meter. Gumuk pasir ini merupakan perkembangan, karena proses eolin tersebut terhalangi oleh adanya beberapa tumbuhan, sehingga terbentuk gumuk pasir seperti ini dan daerah yang menghadap angin lebih landai dibandingkan dengan kemiringan lereng daerah yang membelakangi angin.  



  • Gumuk Pasir Melintang (transverse dune)
Gumuk pasir ini terbentuk di daerah yang tidak berpenghalang dan banyak cadangan pasirnya. Bentuk gumuk pasir melintang menyerupai ombak dan tegak lurus terhadap arah angin. Awalnya, gumuk pasir ini mungkin hanya beberapa saja, kemudian karena proses eolin yang terus menerus maka terbentuklah bagian yang lain dan menjadi sebuah koloni. Gumuk pasir ini akan berkembang menjadi bulan sabit apabila pasokan pasirnya berkurang.



  • Gumuk Pasir Parabolik
Gumuk pasir ini hampir sama dengan gumuk pasir barchan akan tetapi yang membedakan adalah arah angin. Gumuk pasir parabolik arahnya berhadapan dengan datangnya angin. Awalnya, mungkin gumuk pasir ini berbentuk sebuah bukit dan melintang, tetapi karena pasokan pasirnya berkurang maka gumuk pasir ini terus tergerus oleh angin sehingga membentuk sabit dengan bagian yang menghadap ke arah angin curam.



  • Gumuk Pasir Memanjang (linear dune)
Gumuk pasir memanjang adalah gumuk pasir yang berbentuk lurus dan sejajar satu sama lain. Arah dari gumuk pasir tersebut searah dengan gerakan angin. Gumuk pasir ini berkembang karena berubahnya arah angin dan terdapatnya celah diantara bentukan gumuk pasir awal, sehingga celah yang ada terus menerus mengalami erosi sehingga menjadi lebih lebar dan memanjang



  • Gumuk Pasir Bintang (star dune)
Gumuk pasir bintang adalah gumuk pasir yang dibentuk sebagai hasil kerja angin dengan berbagai arah yang bertumbukan. Bentukan awalnya merupakan sebuah bukit dan disekelilingnya berbentuk dataran, sehingga proses eolin pertama kali akan terfokuskan pada bukit ini dengan tenaga angin yang datang dari berbagai sudut sehingga akan terbentuk bentuklahan baru seperti bintang. Bentuk seperti ini akan hilang setelah terbentuknya bentukan baru disekitarnya.




  • Tipe Impedeed Dunes
Bentuk : Terdapat penutup lahan (misal : vegetasi) disekitar cekungan. Terbentuk karena deflasi local.




  • Echo dunes
Bagian tepi yang memanjang, terpisah dari topografi penghalang.Proses pembentukan : akumulasi pada zone perputaran aliran angin karena zone penghalang.



Penampakan Sand dune pada citra satelit