Minggu, 02 Februari 2014

HIKMAH DI BALIK BENCANA ALAM DI INDONESIA

Awal tahun 2014 Indonesia secara merata diterpa berbagai macam bencana alam. Berikut ini macam-macam bencana yang melanda hingga Bulan Januari 2014:
  1. Erupsi Gunung Sinabung Kab. Karo Prop. Sumatera Utara.
  2. Banjir di perkebunan Palembang Pulau Sumatera
  3. Banjir kiriman Ibu Kota Negara Jakarta
  4. Banjir bandang Manado Sulawesi
  5. Banjir meluapnya sungai di Martapura Kalimantan
  6. Banjir sekitar Pantura Jawa
  7. Gempa bumi di Yogyakarta hingga Magelang
  8. Amblesan di jalan Tol Km 72 Jakarta Bandung
  9. Tanah longsor di Jombang Jawa Timur.
Ini hanya beberapa daftar bencana alam yang diliput oleh media elektronik setiap hari banyak juga yang tidak diliput..
           
Permintaan para korban bencana alam yang merata di Indonesia cukup logis dan realitis pasca bencana antara lain:
  1. Perbaikan Infrastruktur berupa jalan raya yang rusak.
  2. Perbaikan sarana umum berupa sekolah, pasar, rumah sakit dan puskesmas.
  3. Perbaikan rumah untuk warga korban bencana.
  4. Diberikannya bantuan modal untuk usaha untuk sektor pertanian, sektor dagang dan sektor wira usaha.

Pasti banyak yang bertanya-tanya apa sih hikmah dari musibah bencana alam sudah jelas kerugian berupa materi dan non materi yang tak terhitung banyaknya. Hikmahnya adalah:
  1. Anggran negara tidak habis untuk korupsi pasti sudah sering lihat di berita di TV jumlah uang yang dikorupsi sangat fantastis.
  2. Masyarakat dapat melihat kinerja Pemerintah Daerah hingga Pemerintah Pusat (walaupun saya sendiri tidak terlalu mengerti tentang politik).
  3. Tahun 2014 adalah tahun politik apakah hanya dimanfaatkan oleh beberapa parpol untuk kampanye saja atau realisasi janji.

Ayo kita buktikan saja pasca bencana alam sebagai pembuktian janji dan kinerja yang sesungguhnya. Jangan hanya Ibu Kota Negara tapi lihatlah saudara setanah air Indonesia yang butuh bantuan.

Selasa, 01 Oktober 2013

SUDAH 15 TAHUN LAMANYA


Setelah 15 tahun lamanya peristiwa 1998 terjadi banyak membawa perubahan di Indonesia. Namun tidak dapat bisa diungkiri banyak juga masyarakat Indonesia yang merindukan tahun 90an. Karena setelah aksi demo Mahasiswa di gedung MPR dan DPR situasi dan kondisi Indonesia mulai berubah. Sejujurnya beruntunglah generasi Indonesia kelahiran tahun 1985-1995, karena pada tahun tersebut Bangsa Indonesia mencapai puncak kejayaan. Dibandingkan generasi yang lahir sebelum dan sesudah 1 dekade tersebut. Kenapa bisa dibilang beruntung:
1.     Tahun PERBAIKAN GIZI bukan MUTASI GENETIKA
Mayoritas anak yang lahir pada tahun tersebut memiliki badan yang sehat karena belum terkontaminasi dengan zat-zat kimia berupa zat akdiktif sintetis yang terdapat pada makan, minuman, dan produk lainnya. Zat akdiktif sintetis tersebut mempengaruhi hormon pertumbuhan pada tubuh manusia sehinnga menyebabkan pertumbuhan badan lebih cepat. Kalau tidak percaya bandingkan saja anak SD jaman sekarang pertumbuhannya lebih cepat dari pada tahun 90an. Singkat kata anak kelahiran tahun 85-95an lebih awet muda ato baby face gituu  dibandingkan tahun sesudahnya.
2.     Perkembangan secara Psikologi baik
Generasi 85-95an tumbuh kembangnya baik karena adat istiadat dan tradisi budaya ketimuran Indonesia masih dilaksanakan dengan baik. Pengaruh budaya barat atau pun budaya dari negara lain belum begitu besar berbeda dengan sekarang. Contohnya saja era 90an anak SMP belum mengerti apa itu “PACARAN” tapi berbeda dengan jaman sekarang. Mayoritas generasi muda yang lahir diatas tahun 1995 banyak yang mengalami MBA (Merrid By Accident). Lebih parahnya lagi pola pergaulannya mengarah pada free sex yang bebas dan glamour.
Mungkin ini hanya salah satu keberuntungan anak Indonesia yang lahir dibawah tahun 1995. Karena setelah demo mahasiswa 1998 banyak membawa pengaruh di berbagai macam bidang (multi dimensi).

Senin, 16 September 2013

CROPING CITRA SATELIT SESUAI ADMINISTRASI

Ok,.. Ok,.. yuk sekarang belajar Croping Citra Satelit memakai program software "ER MAPPER", gampang kok ikuti instruksi yawww,... step by step sudah ada moga aja paham