Metode 2 langkah di dalam koreksi geometri adalah rektifikasi geometri dan registrasi citra . Langkah pertama dengan registrasi citra yaitu dengan mendaftarkan koordinat citra yang belum terkoreksi dengan koordinat citra yang sudah terkoreksi yang mempunyai daerah yang sama, atau (map to map transformation).
Langkah yang kedua adalah rektifikasi geometri yaitu mengubah aspek geometri pada citra dengan cara
merujuk pada proyeksi peta yang baku, sehingga koordinat pada citra menjadi
sama dengan koordinat pada peta yang digunakan sebagai data acuan. Proses yang digunakan dalam koreksi geometri dengan cara
rektifikasi geometri adalah dengan transformasi koordinat dan resampling.
Metode yang digunakan adalah dengan metode GCP (ground control point), yaitu membandingkan titik-titik kontrol pada
citra dan titik-titik kontrol pada peta. Pengambilan titik kontrol harus
mewakili dan merata pada seluruh citra. untuk memudahkan dalam pengambilan
titik kontrol, obyek yang dipilih sebagai titik kontrol adalah obyek yang mudah
dikenali pada citra, seperti posisi jalan, sungai dan kenampakan obyek yang
khas.
Berbagi Inspirasi Dan Ide. Solusi simple untuk permasalahan hidup sehari-hari
Minggu, 23 September 2012
Kamis, 20 September 2012
PROSES PEMBENTUKAN BUMI
PENGERTIAN
Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya.
Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi,
bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung
di dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari daratan, lautan,
pegunungan, perbukitan, danau, lembah, dan sebagainya.
Bumi sebagai salah satu planet yang termasuk dalam sistem tata surya di
alam semesta ini tidak diam seperti apa yang kita perkirakan selama ini, melainkan
bumi melakukan perputaran pada porosnya (rotasi) dan bergerak mengelilingi
matahari (revolusi) sebagai pusat sistem tata surya. Hal inilah yang
menyebabkan terjadinya siang malam dan pasang surut air laut. Oleh karena itu,
proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses terbentuknya tata surya
kita.
Diawali oleh ptolomeus
yunani abab ke-20 m berpandat bahwa semua benda di angkasa bergerak
mengelilingi bumi. Teori ini disebut geosentris .kemudian teori ini dibentulkan
oleh Nicolai Copernicis astronom Polandia (1473-15430) pada tahun 1530 dengan Teorinya
Heliosentris. Bahwa semua benda angkasa mengelilingi matahari, dengan orbit
yang berbentuk lingkaran.
Johanes Kepler astronom dan
matimatikawan jerman (1571-1630) berpandap bahwa orbit
bumi dalam mengelilingi matahari berbentuk elips. Pada tahun 1610. Galileo
dengan teleskop membenarkan Teori Copernicius yang telah dilarat oleh Keler. Pada tahun 1686, issac newton (1643-1727)
dengan teori gravitasinya, menjelaskan bahwa bumi dan planet-planet mengorbit
karena primsip grapitasi .
1. Immanuel Kant,
1724-1804
Pada tahun 1755 dalam
bukunya Allgemeine Naturgeschichte Und
Theorie Des Himmels Nach Newtonischen Grundsatzen Behandelt (sejarah
umum dan teori tentang tata surya berdasarkan hokum newton) Immanul Kant
mengatakan jika bumi (planet - planet serta bintang) memang
terjadi, maka proses-proses terjadinya selalu menurut hukum alam. Permulaan
proses adalah sebagai berikut :
Di angkasa raya terdapat
suatu ruangan yang berisi macam-macam gas (kabut). Gas yang besar menarik gas
yang kecil sehinga terjadi kabut yang besar. Dalam proses tersebut terjadi
benturan bolah-bola gas sehinga timbullah panas. Panas ini menyebabkan
perputaran kabut asal. Kabut berputar makin cepat sehinga menjadi dingin,semakin
cepat berputar ,semakin mendingin di bagian khatulistiwa terjadi pemisaha
fragmen dari kabut tersebut fragmen yang dilemparkan keluar mendingin, mengembuin,
mencair, dan hahirnya menjadi padat, dan membentuk planet-planet.
2.Piere Simon Marquis De Laplace, (1749-1827)
Pada tahun 1776, filsuf
matematikawan Perancis mengutarakan teori terjadinya bumi sebagai berikut: di angkasa terdapat kabut asal yang
telah berputar,berpijar dan panas.putaran kabut asal yang berpijar itu perlahan
lahan menjadi dingin,semakin ceppat berputar,gas tersebut semakin mendingin dan
menyusut sehingga bentuknya menyurupai lingkaran.semakin cepat putarannya
,semakin cepat ekuator.karena gaya gravitasi,bentuk gumpalan gas di bagian
tegah tidak begitu besar sehingga terjadi pemisahan fragmen.
Fragmen tersebut berbentuk
seperti cinci atau gelang yang bergerak mengelilingi induknya. Setelah gelang
fragmen pertama terlepas dari induknya,terlepas juga cincin fragmen yang kedua,
ketiga, dan seterusnya sampai yang kesembilan, cincin itu semakin mendingin
menyusut, lalu membentuk planet. Semua mengorbit induknya satelit atau bulan
yang mengelilingi planet-planet tersebut terjadi dengan cara yang sama.
3. Hipotesis
Pasang Surut Gas
Dua orang ilmuan dari
inggris, yaitu Sir James M. Jeans (Astrofisikawan) dan Harold Jeffry (Geofisikawan)
pada tahun 1917 mengemukakan hipotesisnya yang disebut hipotesis pasang surut
gas. Teorinya adalah sebagai berikut :
- Sekitar 2 milyar tahun yang lalu, matahari didekati oleh sebuah bintang yang besar (mungkin sebesar matahari), tetapi tidak saling bertabrakan. Karena gaya tarik-menarik, terjadilah tonjolan lidah api yang berpijar dan merupakan gas yang panas. Bintang tersebut menjauh kemudian tonjolan lidah api yang berpijar dari matahari tersebut lepas dari matahari (dan tidak kembali ke matahari). Bentuknya seperti cerutu, yang ujung-ujungnya runcing. Inilah sebabnya bentuk-bentuk planet dimulai dari kecil, misalnya marcurius, semakin membesar, seperti yupiter dan saturnus, kemudian mengecil lagi seperti pluto, yang merupakan planet terkecil.
- Mula-mula planet tersebut mengorbit matahari dalam bentuk elips, dan semakin lama bentuk orbitnya mendekati bentu lingkaran. Hal ini disebabkan oleh adanya gesekan dengan debu-debu kosmis pada waktu terjadinya tarik-menarik antara matahari dan bintang.
- Planet-planet itu sejak awal telah mendini. Proses mendininya berjalan lambat (untuk planet yang besar) dan berjalan cepat (untuk planet yang kecil).
- Pada saat orbit masih berbentuk elit dan ketika planet tersebut dekat dengan matahari, terejadi gaya tarik-menarik antara planet dan matahari. Akibatnya banyak materi yang lepas dari planet dan terjadilah satelit dari planet. Peristiwa ini proses terjadinya planet.
4. Theory Big Bang
Teori ini adalah yang paling terkenal Theory Big Bang, proses terbentuknya
bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat
gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran yang dilakukannya
tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan
bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan
kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian
membentuk galaksi dan nebula-nebula.
Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku
dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama galaksi bima sakti,
kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang
terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk
gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu
membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.
Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap
hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan
bumi, yaitu:
- Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.
- Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
- Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi. Perubahan di bumi disebabkan oleh perubahan iklim dan cuaca.
5.Teori Kabut
Kant-Laplace
Sejak jaman sebelum masehi, para ahli telah banyak berfikir dan melakukan
analisis terhadap gejala-gejala alam. Mulai abad ke 18 para ahli telah memikirkan
proses terjadinya bumi.ingatkah kamu tentang Teori Kabut (Nebula) yang dikemukakan
oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere De Laplace (1796). Mereka terkenal
dengan Teori Kabut Kant-Laplace.
Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian
berkumpul menjadi kabut (Nebula). Gaya tarik-menarik antar
gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat.
Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa
terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang
terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.
6.Teori Planetesimal
Seabad sesudah teori kabut tersebut, muncul Teori Planetesimal yang
dikemukakan oleh Chamberlin Dan Moulton. Teori ini mengungkapkan bahwa pada
mulanya telah terdapat matahari asal. Pada suatu ketika, matahari asal ini
didekati oleh sebuah bintang besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan pada
bagian matahari. Akibat tenaga penarikan matahari asal tadi, terjadilah
ledakan-ledakan yang hebat. Gas yang meledak ini keluar dari atmosfer matahari,
kemudian mengembun dan membeku sebagai benda-benda yang padat, dan disebut
planetesimal. Planetesimal ini dalam perkembangannya menjadi planet-planet, dan
salah satunya adalah planet bumi kita.
Pada dasarnya, proses-proses teoritis terjadinya planet-planet dan bumi,
dimulai daribenda berbentuk gas yang bersuhu sangat panas. Kemudian karena
proses waktu dan perputaran (pusingan) cepat, maka terjadi
pendinginan yang menyebabkan pemadatan (pada bagian luar). Adapaun tubuh
bumi bagian dalam masih bersuhu tinggi.
7.Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli astronomi R.A Lyttleton. Menurut
teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang
meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak
meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan
bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak
meledak itu adalah matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet
yang mengelilinginya
8.Hipotesis
Lebih kurang seratus tahun
setelah kabut Kant-Laplace, pada taun 1905, Thomas C.Chamberlin (Geologiwan)
dan Forest R Moulton (Astronom) dari chicago,usa
mengemukakan teori baru yang disebut bteori planettesimal.yaitu pada awalnya
ada matahari kemudian matahari itu didekati bintang sehinga terjadilah
tarik-menarik dan terjadilah peladakan hebat yang menyebabkan banyak gas mecuat
keluar dari atmosfir matahari.gas yang mecuat tersabut berbentuk seperti kabut
pilin (spiral),lalu mengebung dan membeku menjadi planetesimal.
Bintang mendekati matahari
dan menarik gas yang ada didalam gas yang keluar itu mencair lalu mengecil dan
memadat. Kemudian bersama sama dengan planetesimals membentuk planet. Planetesimal itu tumbuh terus, menarik
bagian-bagian yang kecil sehingga terjadi satelit atau bulan. Meteorit yang
jatuh kebumi merupakan bukti bahwa proses pertumbuhan bumi (dan
juga planet-planet) terus tumbuh.
Ada juga planetesimal .yang
saling bertubrukan sehingga menghasilkan panas,dan menyebabkan brysfir menjadi
panas dan planet pun berotasi, adapun orbit yang mengelilingi matahari sudah
berlangsungnya sejak terbentuknya kabut spiral. Atmosfir bumi terbentuk ketika
bumi mempunyai ukuran setengah dari ukuran sekarang.
Ada dua kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan mengenai proses
terbentuknya bumi, yaitu:
- Bumi berasal dari suatu gumpalan kabut raksasa yang meledak dahsyat, kemudian membentuk galaksi dan nebula. Setelah itu, nebula membeku membentuk galaksi bima sakti, lalu sistem tata surya.bumi terbentuk dari bagian kecil ringan yang terlempar ke luar saat gumpalan kabut raksasa meledak yang mendingin dan memadat sehingga terbentuklah bumi.
- Tiga tahap proses pembentukan bumi, yaitu mulai dari awal bumi terbentuk, diferensiasi sampai bumi mulai terbagi ke dalam beberapa zona atau lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.
BUMI
DAN PERKEMBANGANNYA
Setelah bumi dan planet
terlepas dari matahari, bumi masih dalam keadaan stadia kabut (nebula).
Kabut asal ini mula-mula berbentuk tenaga penyinaran (cahaya), bukan berbentuk
materi (zat). Kemudian energi (tenaga) ini berubah menjadi materi.
Di dalam fisika modern banyak terjadi proses perubahan energi menjadi materi,
dan sebaliknya.
Kabut kosmos ini mula-mula
merupakan kabut gelap yang temperaturnya hanya beberapa derajat diatas titik
nol mutlak. Dalam proses perubahan energi menjadi materi, timbil panas sehingga
materi yang terbentuk menguap kembali. Akibatnya, terjadi kabut gas yang
bercahaya.dari penyelidikan, terbuktilah bahwa cahaya matahari yang telah
bermilyar-milyar tahun lamanya memancar tak pernah menunjukkan penurunan suhu
sampai 2% atau 3%. Panas yang telah dipancarkan matahari selama ini setiap kali
diisi atau diganti oelh panas yang baru dibentuk yang terjadi suatu proses
peralihan dari energi ke matahari.
Acuan mutakhir tentang
terjadinya tata surya yang paling mutakhir lebih kurang sebagai berikut:
- Tata surya terbentuk dari awan gas hydrogen dan debu yang berputar lalu memadat dan menjadi bola dalam suhu yang panas dan bersinar lebih kurang 5 milyar tahun yang lalu. Dan juga karena grafitasi (gaya berat) awan tersebut menyusup.
- Akibatnya, tekanan dan suhunya bertambah tinggi. Batuan yang tertua di bumi kira-kira berumur 3,8 milyar tahun, tetapi meteorit dan batuan dari bilan ada yang berumur sampai 4,6 milyar tahun. Dalam hal ini para geologiwan berpendapat bahwa sesungguhnya bumi juga setua itu pula, tetapi tidak ada batuan yang setua meteorit tersebut ada, mungkin karena hancur akibat proses geologis.
Para astronom berpendapat
bahwa planet-planet terbentuk dalam awan yang ringan dan sedikit gas berat yang
menjadi inti planet tersebut satelit terbentuk dengan cara yang sama dan
mengorbit planet (bukan mengorbit matahari). Ada perbedaan mengenai asal mula
bahan yang membentuk planet dan bulan yaitu :
- Mungkin sisa dari gas yang memadat (dari awan) bentuk matahari.
- Sekali terbentuk, matahari menarik lebih banyak bahan dari antariksa yang memadat lalu membentuk planet dan bulan.
Jumat, 14 September 2012
GELOMBANG, ARUS, PASANG SURUT
- GELOMBANG
- Tenaga Penggerak
Gelombang
laut tercipta karena adanya transfer energi dari angin ke permukaan laut.
Energi yang tertransferkan ini akan bergerak melintasi permukaan laut, dimana
air laut sendiri bergerak dalam gerakan "membundar" (circular motion)
di bawah permukaan laut.
Gelombang/ombak
yang terjadi di lautan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam tergantung
kepada gaya pembangkitnya. Pembangkit gelombang laut dapat disebabkan oleh:
angin (gelombang angin), gaya tarik menarik bumi-bulan-matahari (gelombang
pasang-surut), gempa (vulkanik atau tektonik) di dasar laut (gelombang
tsunami), ataupun gelombang yang disebabkan oleh gerakan kapal.
Gelombang yang
sehari-hari terjadi dan diperhitungkan dalam bidang teknik pantai adalah
gelombang angin dan pasang-surut (pasut). Gelombang dapat membentuk dan merusak
pantai dan berpengaruh pada bangunan-bangunan pantai. Energi gelombang akan
membangkitkan arus dan mempengaruhi pergerakan sedimen dalam arah tegak lurus
pantai (cross-shore) dan sejajar pantai (longshore). Pada perencanaan teknis
bidang teknik pantai, gelombang merupakan faktor utama yang diperhitungkan
karena akan menyebabkan gaya-gaya yang bekerja pada bangunan pantai.
- Contoh
1) Teknologi
terbaru, Teknologi terbaru ini menggunakan istilah Permanent Magnet Linear Buoy
(Pelampng Magnet Permanen Linier). Teknologi yang sudah dipakai oleh kota
Portland di Amerika Serikat dan merupakan ciptaan para insinyur dari
Universitas Oregon ini, selain memasok listrik, juga mampu mendorong
pertumbuhan kehidupan laut. Selain itu tidak ada emisi gas buang CO2, tidak ada
polusi suara, tidak ada polusi visual.
2) Gelombang
air laut yang disebabkan oleh badai dapat membahayakan manusia, seperti kapal
yang sedang berlayar, dermaga, dll.
3)
Gelombang
air laut juga bermanfaat bagi manusia, seperti untuk berselancar.
2. ARUS
- Tenaga Penggerak
Arus
air laut adalah pergerakan massa air secara vertikal dan horisontal sehingga
menuju keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi di
seluruh lautan dunia. Arus juga merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang
dikarenakan tiupan angin atau perbedaan densitas atau pergerakan gelombang
panjang.
Pergerakan
arus dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain arah angin, perbedaan tekanan
air, perbedaan densitas air, gaya Coriolis dan arus ekman, topografi dasar
laut, arus permukaan, upwellng , downwelling.Selain angin, arus dipengaruhi
oleh paling tidak tiga faktor, yaitu:
1) Bentuk
Topografi dasar lautan dan pulau – pulau yang ada di sekitarnya: Beberapa
sistem lautan utama di dunia dibatasi oleh massa daratan dari tiga sisi dan
pula oleh arus equatorial counter di sisi yang keempat. Batas – batas ini
menghasilkan sistem aliran yang hampir tertutup dan cenderung membuat aliran
mengarah dalam suatu bentuk bulatan.
2) Gaya
Coriollis dan arus ekman : Gaya Corriolis memengaruhi aliran massa air, di mana
gaya ini akan membelokkan arah mereka dari arah yang lurus. Gaya corriolis juga
yangmenyebabkan timbulnya perubahan – perubahan arah arus yang kompleks
susunannya yang terjadi sesuai dengan semakin dalamnya kedalaman suatu
perairan.
3) Perbedaan
Densitas serta upwelling dan sinking : Perbedaan densitas menyebabkan timbulnya
aliran massa air dari laut yang dalam di daerah kutub selatan dan kutub utara
ke arah daerah tropik.
Adapun jenis – jenis arus dibedakan
menjadi 2 bagian, yaitu :
1)
Berdasarkan
penyebab terjadinya
a)
Arus
ekman adalah arus
yang dipengaruhi oleh angin.
b)
Arus
termohaline adalah arus
yang dipengaruhi oleh densitas dan gravitasi.
c)
Arus
pasut adalah arus
yang dipengaruhi oleh pasut.
d) Arus
geostropik adalah arus
yang dipengaruhi oleh gradien tekanan mendatar gaya coriolis.
e) Wind
driven curren
adalah arus yang dipengaruhi
oleh pola pergerakan angin dan terjadi pada
lapisan permukaan.
2)
Berdasarkan
Kedalaman
a) Arus
permukaan adalah Terjadi
pada beberapa ratus meter dari permukaan,
berger dengan arah horizontal
dan dipengaruhi oleh pola sebaran angin.
b) Arus
dalam adalah Terjadi
jauh di dasar kolom perairan,arah pergerakannya tidak dipengaruhi oleh pola sebaran angin dan mambawamassa air dari daerah kutub ke daerah ekuator.
- Contoh
1)
Mengubah
pola temperatur permukaan bumi.
2)
Mengubah
sifat-sifat fisis udara di atasnya.
3)
Di
laut terbuka, air laut digerakan oleh dua sistem angin. Di dekat khatulistiwa,
angin pasat (trade wind) menggerakkan permukaan air ke arah barat. Sementara
itu, di daerah lintang sedang (temperate), angin baratan (westerlies wind)
menggerakkan kembali permukaan air ke timur. Akibatnya di samudera-samudera
akan ditemukan sebuah gerakan permukaan air yang "membundar". Di
belahan bumi utara, angin ini membangkitkan arus yang bergerak searah jarum
jam, sementara itu di belahan bumi selatan dia bergerak berlawanan arah jarum
jam.
4)
Arus
laut, baik yang di permukaan maupun di kedalaman, berperan dalam iklim di Bumi
dengan cara menggerakkan air dingin dari kutub ke daerah tropis dan sebaliknya.
Sistem arus global yang mempengaruhi iklim di Bumi ini biasa disebut sebagai
"Great Ocean Conveyor Belt" atau dalam bahasa Indonesia saya biasa
menyebut sebagai "Sabuk Arus Laut Dunia".
3. PASANG SURUT
- Tenaga Penggerak
Dalam
sebulan, variasi harian dari rentang pasang laut berubah secara sistematis
terhadap siklus bulan. Rentang pasang laut juga bergantung pada bentuk perairan
dan konfigurasi lantai samudera. Peristiwa alam pasang surut air laut merupakan
naik turunnya perairan yang disebabkan oleh pengaruh gaya gravitasi bulan dan
matahari. Ada 3 penyebab terjadinya pasang surut air laut yaitu Matahari,
Bulan, dan Bumi.
Pasang
laut merupakan hasil dari gaya gravitasi dan efek sentrifugal. Efek sentrifugal
adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi (bumi). Gravitasi bervariasi secara
langsung dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun
ukuran bulan lebih kecil dari matahari, namun gaya gravitasi bulan dua kali
lebih besar daripada gaya tarik matahari dalam membangkitkan pasang surut laut
karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak matahari ke bumi.
Gaya
gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan menghasilkan dua
tonjolan pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut
ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital
bulan dan matahari.
1) Pasang
laut purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari berada dalam
suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang naik yang sangat tinggi
dan pasang surut yang sangat rendah. Pasang laut purnama ini terjadi pada saat
bulan baru dan bulan purnama.
2) Pasang
laut perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari membentuk
sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang naik yang rendah dan
pasang surut yang tinggi. Pasang laut perbani ini terjadi pada saat bulan
seperempat dan tigaperempat.
- Contoh
1) Pasang
laut menyebabkan perubahan kedalaman perairan dan mengakibatkan arus pusaran
yang dikenal sebagai arus pasang.
2) Wilayah
pantai yang terbenam sewaktu pasang naik dan terpapar sewaktu pasang surut,
disebut mintakat pasang, dikenal sebagai wilayah ekologi laut yang khas.
- Tekanan Air Laut
Tekanan air laut bertambah terhadap kedalaman.
Kedalaman air laut biasanya diukur dengan menggunakan echo sounder atau
CTD (Conductivity, Temperature, Depth). Kedalaman yang diukur dengan
menggunakan CTD didasarkan pada harga tekanan.
Tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan
luas. Semakin ke dalam, tekanan air laut akan semakin besar. Hal ini disebabkan
oleh semakin besarnya gaya yang bekerja pada lapisan yang lebih dalam. Satuan
dari tekanan dalam cgs adalah dynes/cm2, sedangkan dalam mks adalah
Newton/m2. Satu Pascal sama dengan satu Newton/m2. Dalam
oseanografi, satuan tekanan yang digunakan adalah desibar (disingkat dbar),
dimana 1 dbar = 10-1bar = 105 dynes/cm2 =
104 Pascal.
Gaya akibat tekanan bekerja dari tekanan yang
berbeda pada satu titik ke titik lainnya. Gaya ini bekerja dari tekanan yang
lebih tinggi ke tekanan yang lebih rendah. Di laut, gaya gravitasi yang bekerja
(ke arah bawah) akan diimbangi oleh gaya akibat adanya perbedaan tekanan
tersebut (ke arah atas), sehingga air yang bergerak ke bawah tidak akan
mengalami percepatan.
Tekanan pada satu kedalaman bergantung pada
massa air yang berada di atasnya. Persamaan yang digunakan untuk mengukur harga
kedalaman dari harga tekanan adalah persamaan hidrostatis, yaitu dp=ρ*g*dh,
dimana dp=perubahan tekanan, ρ=densitas air laut, g=percepatan gravitasi, dan
dh=perubahan kedalaman. Jadi, jika tekanan berubah sebesar 100 dbar, dengan
harga percepatan gravitasi g=9.8 m/det2dan densitas air laut ρ=1025
kg/m3, maka perubahan kedalamannya adalah 99,55 meter. Variasi
tekanan di laut berada pada kisaran nol (di permukaan) hingga 10.000 dbar (di
kedalaman paling dalam).
Kamis, 13 September 2012
POPULASI DAN SAMPEL
PENGERTIAN
Populasi adalah himpunan individu atau
objek yang jumlahnya terbatas atau tidak terbatas. Sampel merupakan bagian dari
populasi yang ingin
diteliti; dipandang sebagai suatu pendugaan
terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai
perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala
yang diamati
METODE PENGAMBILAN SAMPEL
Ukuran dan keragaman
sampel menjadi penentu baik tidaknya sampel yang diambil. Terdapat dua cara pengambilan
sampel yaitu:
1.
Secara acak (random)
/probabilita
2.
Secara tidak acak
(non-random) /non-probabilita.
ACAK (RANDOM
SAMPELING)
1.
Pengambilan Acak Sederhana (Simpel Random Sampeling)
Merupakan sistem pengambilan sampel secara
acak dengan menggunakan undian
atau tabel
angka random.
Tabel angka random merupakan tabel yang dibuat dalam komputer berisi angka-angka
yang terdiri dari kolom
dan baris,
dan cara pemilihannya dilalukan secara bebas. Pengambilan acak secara
sederhana ini dapat menggunakan prinsip pengambilan sampel dengan pengembalian
ataupun pengambilan sampel tanpa pengembalian.
Kelebihan dari pemngembilan acak sederhana ini adalah mengatasi bias yang
muncul dalam pemilihan anggota sampel dan kemampuan menghitung standard
error. Sedangkan,kekurangannya adalah tidak adanya jaminan bahwa setiap
sampel yang diambil secara acak akan merepresentasikan populasi secara tepat.
2.
Pengambilan Acak Sistematis ( Systematic Random Sampeling)
Merupakan
sistem pengambilan sampel yang dilakukan dengan menggunakan selang interval tertentu secara
berurutan. Misalnya, jika ingin mengambil 1000 sampel dari 5000
populasi secara acak, maka kemungkinan terpilihnya 1/5. Diambil satu
angka dari interval pertama antara angka 1-5, dan dilanjutkan dengan pemilihan
angka berikutnya dari interval selanjutnya. Kelebihan dari pengambilan
acak secara sistematis ini adalah lebih praktis
dan hemat
dibanding dengan pengambilan acak sedderhana. Sedangkan,
kekurangannya adalah tidak bisa digunakan pada penelitian yang heterogen
karena tidak mampunya menangkap keragaman populasi heterogen.
3.
Pengambilan Acak Berdasarkan Lapisan (Stratified Random Sampeling)
Merupakan
sistem pengambilan sampel yang dibagi menurut lapisan-lapisan tertentu dan
masing-masing lapisan memiliki jumlah sampel yang sama. Kelebihan dari
pengambilan acak berdasar lapisan ini adalah lebih tepat dalam menduga populasi
karena variasi pada populasi dapat terwakili oleh sampel. Sedangkan,
kekurangannya adalah harus memiliki informasi dan data yang cukup tentang variasi
populasi penelitian. Selain itu, kadang-kadang ada perbedaan jumlah
yang besar
antar masing-masing strata.
4.
Pengambilan Acak Berdasarkan Area ( Clauser Sampeling )
Merupakan
sistem pengambilan sampel yang dibagi berdasarkan areanya. Setiap area
memiliki jatah terambil yang sama. Kelebihan dari pengambilan acak
berdasar area ini adalah lebih tepat menduga populasi karena variasi dalam
populasi dapat terwakili dalam sampel.[Sedangkan,
kekurangannya adalah memerlukan waktu
yang lama karena harus membaginya dalam area-area tertentu.
TIDAK ACAK (NON-RANDOM SAMPLING)
1.
Pengambilan Sesaat (Accidental/haphazard
sampling)
Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan
dengan tiba-tiba
berdasarkan siapa yang ditemui oleh peneliti. Misalnya, reporter
televisi mewawancarai warga yang kebetulan sedang lewat. Kelebihan dari
pengambilan sesaat ini adalah kepraktisan dalam pemillihan anggota sampel.
Sedangkan, kekurangannya adalah belum tentu responden memiliki
karakteristik yang dicari oleh peneliti.
2.
Pengambilan Menurut Jumlah (Quota
Sampling)
Merupakan pengambilan anggota sampel
berdasarkan jumlah
yang diinginkan oleh peneliti. Kelebihan dari pengambilan menurut jumlah ini
adalah praktis karena jumlah sudah ditentukan dari awal. Sedangkan,
kekurangannya adalah bias,
belum tentu mewakili seluruh anggota populasi.
3.
Pengambilan Menurut Tujuan (Purposive
Sampling)
Merupakan pemilihan anggota sampel yang
didasarkan atas tujuan dan pertimbangan
tertentu dari peneliti. Kelebihan dari pengambilan menurut tujuan ini adalah
tujuan dari peneliti dapat terpenuhi. Sedangkan, kekurangannya adalah belum
tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada.
4.
Pengambilan Beruntun (Snow-ball
Sampling)
Merupakan teknik pengambilan sampel
yang dilakukan dengan sistem jaringan
responden.
Mulai dari mewawancarai satu responden. Kemudian, responden tersebut akan
menunjukkan responden lain dan responden lain tersebut akan menunjukkan
responden berikutnya. Hal ini dilakukan secara terus-menerus sampai dengan
terpenuhinya jumlah anggota sampel yang diingini oleh peneliti. Kelebihan dari
pengambilan beruntun ini adalah bisa mendapatkan responden yang kredibel
di bidangnya. Sedangkan, kekurangannya adalah memakan waktu yang cukup lama dan
belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada.
Langganan:
Postingan (Atom)