Air aliran permukaan atau run off adalah bagian dari curah hujan yang mengalir di atas perkaan tanah yang menuju ke sungai, danau dan lautan. Sebagian dari air tidak sempat meresap ke dalam tanah dan oleh karena itu mengalir menuju kedaerah yang lebih rendah. Ada pula air yang telah masuk kedalam tanah kemudian keluar lagi karena tanah telah jenuh terhadap air dan mengalir ke tempat yang lebih rendah.
Bagian yang terpenting dalam
membangun pengendalian run off adalah besar debit puncak (peak flow), waktu tercapainya debit puncak, volume dan penyebaran
air larian. Sebelum air hujan mengalir diatas permukaan tanah, curah hujan
terlebih dahulu harus memenuhi keperluan air untuk evaporasi, intersepsi,
infiltrasi, surface desenation, dan bentuk penampungan air lainnya (Asdak.
2007:253).
Debit
aliran merupakan komponen yang paling diperhatikan dalam analisis banjir. Pada
sebagian besar studi hidrograf analisis tidak dilakukan dengan melakukan
pemisahan seperti diatas tetapi analisis dilakukan dengan memisahkan aliran
cepat (Quickflow) dan aliran lambat (baseflow): aliran air pada
musim kemarau ketika tidak ada curah hujan yang ikut membentuk debit aliran.
1.1.
Faktor-faktor
Run Off
Berikut
ini adalah faktor-faktor penentu air larian yang sering terjadi pada saat musim
hujan:
1. Intensitas Hujan
Hujan dengan intensitas tinggi akan mampu mengisi
kapasitas infiltrasi lebih besar dibandingkan hujan dengan intensitas rendah.
2. Luas DAS
Semakin besar luas DAS maka semakin besar CH yang
diterima tetapi beda waktu antara puncak hidrograf dan puncak curah hujan menjadi
lebih lama.
3. Kemiringan lereng DAS
Semakin besar kemiringan lereng, semakin cepat laju
air larian dan mempercepat respon DAS terhadap CH. Berikut ini tabel Kemiringan
Lereng.
Tabel 1. Kemiringan lereng
berdasarkan IPL
No
|
Kemiringan
|
Keterangan
|
1
|
0 – 3%
|
Datar
|
2
|
3 – 8%
|
Landai
|
3
|
8 – 15%
|
Miring
|
4
|
15 - 40%
|
Terjal
|
5
|
≥ 40%
|
Sangat terjal
|
Sumber: Tjahjono, 2008:14.
4. Kerapatan daerah aliran (drainase)
Merupakan jumlah dari semua saluran air/sungai (km)
dibagi luas DAS (km²). Dengan kerapatan daerah aliran tinggi, debit puncak akan
tercapai dalam waktu lebih cepat karena semakin tinggi kerapatan daerah aliran
akan semakin besar besar kecepatan air larian untuk CH yang sama. Indek Kerapatan Sungai dirumuskan
dapat yaitu:
(Dd) = L ( Jumlah panjang sungai dan anak sungai (km))
A (
Luas DAS (km²))
Kriteria :
Dd < 0.25 =
Rendah
Dd 0,25 - 10 = Sedang
Dd 10,0 – 25 = Tinggi
Dd > 25 =
Sangat Tinggi
Keterangan:
Rb < 3 = kenaikan
muka air banjir cepat, penurunan lambat.
Rb > 5 = kenaikan
muka air banjir cepat, penurunan cepat.
Rb 3-5 = alur sungai mempunyai kenaikan
dan penurunan muka
banjir tidak terlalu cepat dan
tidak lambat.
1.2.Faktor
Distribusi Run Off
Ada juga beberapa faktor yang mempengaruhi
distribusi run off pada musim hujan antara lain
1. Faktor
Meteorologi
a. Faktor
Presipitasi: tipe, intensitas, durasi, distribusi
b. Faktor
Cuaca : suhu, kelembaban, angin,
keasaman
2. Faktor
DAS
a. Topografi : bentuk, lereng, aspek DAS
b. Geologi : Struktur batuan
c. Jenis
tanah : struktur dan tekstur
d. Vegetasi/liputan
lahan
e. Jaringan
sungai
3. Faktor
Manusia
a. Bangunan
air
b. Teknik
pertanian/pengolahan sawah
c. Urbanisasi
d. Penggunaan
lahan