Senin, 03 Desember 2012

PETA RADIOMETRI DATING



Dasar Dasar
Para ilmuwan menggunakan teknik yang dinamakan "radiometric dating" untuk mengira usia fosil dan bumi. Banyak orang yang dibuat percaya bahwa metode tersebut membuktikan bahwa bumi ini sudah berusia milyaran tahun. Ini telah mengakibatkan gereja-gereja mengevaluasi kembali referensi mengenai penciptaan, khususnya mengenai kata "hari" di kejadian 1. Dengan berfokus pada suatu bentuk radiometric dating, yaitu carbon dating, kita akan melihat bagaimana carbon dating tidak dipakai menghitung usia batuan jutaan tahun.
Sebelum kita ke detail bagaimana metode radiometric dating digunakan, kita melihat beberapa konsep dasar kimia dahulu. Ingat bahwa atom adalah bahan dasar membangun sesuatu. Atom terdiri dari partikel lebih kecil yaitu proton, neutron dan electron. Proton dan neutron membentuk ini yaitu nukleus dari atom, dan elektron membentuk lapisan mengelilingi nukleus.
Jumlah proton dalam nukleus suatu atom menentukan setiap elemen. Contoh, semua carbon memiliki 6 proton, dan semua nitrogen memiliki 7 proton, dan semua oxygen memiliki 8 proton. Jumlah neutron dalam nukleus bisa berbeda-beda pada setiap atom. Jadi, suatu atom carbon mungkin memiliki 6 neutron, atau tujuh, atau mungkin delapan- tetapi tetap memiliki 6 proton. Isotop adalah bentuk lain dari elemen, masing masing memiliki jumlah neutron yang berbeda. Ilustrasi dibawah ini menunjukkan tiga isotop carbon. 
Beberapa isotop elemen tidak stabil; mereka dapat secara spontan berubah menjadi bentuk atom yang lain melalui suatu proses yang disebut "radioactive decay". Karena proses ini mempunyai jenjang waktu yang bisa diketahui, para ilmuwan mencoba menggunakannya seperti suatu "jam" untuk mengetahui berapa waktu lalu kah fosil atau batu itu terbentuk. Ada dua aplikasi untuk radiometric dating. Pertama adalah untuk menghitung usia fosil menggunakan carbon 14 dating, dan yang satu lagi adalah untuk menghitung batuan dan usia bumi menggunakan uranium, potasium dan atom-atom radioaktif. 

Carbon 14 Dating
Carbon-14 (14c), juga disebut radiocarbon, dikatakan sebagai metode paling dipercaya untuk menghitung usia fosil sampai 50,000 atau 60,000 tahun. Kalau klaim ini benar, referensi alkitab mengenai bumi baru (hanya 6000 tahun) bisa dipertanyakan, karena 14c dipakai dalam menghitung puluhan ribu tahun sering dipakai, lazim.1
Semua metode radiometric dating yang dipakai dalam prosedur ilmiah saat ini adalah untuk menginterpretasi apa yang terjadi masa lampau. Prosedur ini jarang dipertanyakan. Dalam dunia sekular (evolusi) pandangan dunia mengartikan bahwa alam semesta dan bumi ini berusia milyaran tahun.
Penggunaan carbon-14 dating sering disalah mengerti. Carbon-14 seringkali digunakan untuk menghitung sesuatu yang dulu pernah hidup (materi organik). Tidak bisa digunakan pada batuan; namun, bisa juga digunakan untuk membuat batasan waktu pada materi inorganik seperti berlian (karena berlian mengandung carbon-14). Karena cepatnya menghilang 14c, hanya bisa memberikan waktu ribuan tahun saja, bukan jutaan.  Ada tiga variasi (isotop) carbon yang terbentuk di alam yaitu 12c, 13c, and 14c.
Carbon-14 digunakan untuk menentukan usia karena ia tidak stabil (radioactive), sedangkan 12c dan 13c stabil. Radioaktif berarti 14c akan menghilang (mengeluarkan radiasi) dalam waktu tertentu dan menjadi elemen yang berbeda. Selama proses yang disebut "beta decay" ini neutron dalam 14c atom akan dikonversi menjadi proton. Dengan hilangnya suatu neutron dan dapatnya satu proton. 14c kemudian berubah menjadi nitrogen-14 (14n = 7 protons dan 7 neutron). Bila14c secara terus menerus habis, akankah bumi kehabisan 14c? Jawabannya tidak.
Carbon-14 selalu ditambahkan ke atmosfir. Pancaran dari kosmik luar angkasa, yang mengandung energi tinggi, menyerang atmosfir paling luar. Pancaran kosmik ini berbenturan dengan atom yang berada diatmosfir dan menyebabkan mereka terberai. Neutron yang datang dari atom yang terberai dengan 14n atom (karena atmosfir terbuat dari nitrogen dan oxygen) dan dikonversikan menjadi 14c atoms (proton berubah menjadi neutron).
Saat 14c terbentuk, ia berkombinasi dengan oksigen di atmosfir (12c berlaku seperti 14c dan berkombinasi dengan oxygen) untuk membentuk karbon dioksida (co2). Karena co2  dilibatkan ke tanaman (yang berarti makanan yang kita makan pun mengandung 14c dan 12c), semua mahluk hidup harus memiliki rasio 14c and 12c yang sama dalam mereka dalam udara yang kita hirup.

Bagaimana Carbon 14 Dating Bekerja
Disaat suatu mahluk hidup mati, proses penanggalan dimulai. Selama suatu organisma itu hidup, ia akan tetap menerima 14c; saat ia mati, tidak lagi ia menerimanya. Karena 14c adalah radioactive (menyusut menjadi 14n), jumlah f 14c pada organisme yang mati menjadi semakin sedikit seiring waktu. Jadi, bagian dari proses penanggalan adalah menghitung jumlah 14c yang masih terdapat, karena sisanya sudah hilang (menyususut) para ilmuwan sekarang menggunakan alat yang dinamakan "accelerator mass spectrometer” (ams) untuk menghitung rasio 14c terhadap 12c, yang meningkatkan ketepatan/akurasi sampai 80,000 tahun. Untuk menghitung tanggalnya, beberapa hal harus diketahui. Dua hal termasuk dalam pertanyaan:
1.      Berapa cepatkah 14c decay/menyusut?
2.      Berapa banyak kah jumlah 14c disaat mahluk itu terakhir hidup?

Jenjang waktu susutnya elemen radioaktif disebut dengan istilah "half-life." half-life suatu atom adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk separuh dari sample atom itu menyusut sampai habis. Half-life dari 14c adalah 5,730 tahun. Contohnya, suatu toples dengan semua 14c atoms di titik waktu nol akan berisi separuh dari 14c atoms dan separuh lagi 14n diujung 5,730 years (satu half-life). Diujung dari 11,460 tahun (dua half-life), toples akan beris seperempat 14c atom dan tiga perempat 14n atom.
Karena half-life dari 14c dapat diketahui, (berapa cepat dia habis), satu-satunya yang bisa diketahui adalah jumlah awal 14c pada suatu fossil. Jika para ilmuwan tahu jumlah14c pada suatu mahluk saat dia mati, mereka dapat mengukur berapa jumlahnya dan berapa half-life yang sudah dilaluinya. 
Karena tidak ada yang mengukur berapa banyak 14c pada mahluk itu saat ia mati, para ilmuwan harus mendapatkan suatu metode berapa banyak 14c sudah habis. Untuk itu, para ilmuwan harus menggunakan isotop karbon utama, yang disebut carbon-12 (12c). Karena 12c adalah isotop stabil dari carbon, ia akan tetap konstan; namun, jumlah 14c akan berkurang setelah mahluk itu mati. Semua mahluk hidup menyerap carbon (14c and 12c) dari makan dan bernafas. Jadi rasio 14c to 12c pada mahluk hidup akan sama seperti pada atmosfir. Rasio ini adalah satu 14c atom untuk setiap 1 triliun 12c atom. Para ilmuwan dapat menggunakan rasio ini untuk menetapkan jumlah awal 14c.
Saat organisme mati, rasio ini (1:1 triliu) akan mulai berubah. Jumlah 12c akan tetap namun jumlah 14c akan terus berkurang. Makin kecil rasio, makin lama organisme itu telah mati. Berikut ini ilustrasi yang menggambarkan bagaimana usia diukur dengan rasio.

 PETA RADIOMETRI DATING

TABEL PERKIRAAN UMUR
Percent 14c Terisa
Percent 12c Tersisa
Rasio
Jumlah
Half-Lives
Berapa Thn Mati
(Age Of Fossil)
100
100
1 to 1t
0
0
50
100
1 to 2t
1
5,730
25
100
1 to 4t
2
11,460
12.5
100
1 to 8t
3
17,190
6.25
100
1 to 16t
4
22,920
3.125
100
1 to 32t
5
28,650

T = trillion

Suatu Asumsi Kritis
Suatu asumsi kritis digunakan dalam carbon-14 dating berkaitan dengan rasio ini. Asumsi itu menganggap bahwa rasio 14c terhadap 12c di atmosfir selalu sama seperti sekarang ini (1: 1 triliun). Jika asumsi ini benar, maka metode ams 14c dating ini bisa digunakan sampai 80,000 tahun. Lebih dari angka ini, instrumen para ilmuwan tidak akan dapat mendeteksi jumlah 14c yang cukup untuk mendeteksi usia. Ini adalah suatu asumsi yang kritis terhadap proses penentuan usia.
Jika asumsi ini tidak benar, maka metode ini tidak akan menghasilkan estimasi yang benar. Apakah yang dapat mempengaruhi rasio sampai bisa berubah? Jika kecepatan produksi 14c di atmosfir tidak sesuai dengan kecepatan hilangnya, rasio akan berubah. Di lain kata, jumlah 14c diproduksi harus selalu seimbang dengan jumlahnya yang hilang untuk mencapai titik seimbang (equilibrium). Kalau hal ini tidak benar, rasio14c terhadap 12c menjadi tidak konstan, yang membuat jumlah 14c pada suatu spesimen tidak dapat diketahui secara akurat. 
Dr. Willard libby, penemu metode carbon-14 dating method, berasumsi bahwa rasio ini konstan. Alasannya didasarkan oleh kepercayaan akan evolusi, yang sudah sendirinya mengasumsikan bahwa bumi memang berusia milyaran tahun. Asumsi dalam komunitas ilmiah sangatlah penting. Jika asumsi awal tidak benar, semua perhitungan yang didasarkan atas asumsi tersebut mungkin benar, namun tetap memberikan kesimpulan yang salah.  
Dalam pekerjaan awalnya, dr. Libby mengatakan bahwa atmosfir tidak nampak seperti dalam kondisi equilibrium. Ini adalah suatu yang aneh karena dr. Libby sendiri percaya bahwa bumi ini berusia milyaran tahun dan memiliki banyak waktu untuk mencapai titik equilibrium. Perhitungan dr. Libby menunjukkan bahwa jika bumi dimulai tanpa 14c in the atmosphere, dalam waktu 30,000 tahun saja ia akan mencapai titik equilibrium (stabil). Jika radiasi kosmik memiliki intensitas yang sama dalam 20,000 atau 30,000 tahun dan jika persediaan karbon belum berubah dalam masa ini, maka akan ada pada saat sekarang ini suatu keseimbangan lengkap antara kecepatan hilangnya atom-atom radiocarbon dan kecepatan asimilasi untuk atom-atom radiocarbon yang baru untuk setiap material dalam siklus hidupnya. 
Dr. Libby memilih untuk mengabaikan adanya ketidakseimbangan ini (non-equilibrium), dan ia menambahkannya kepada eror eksperimental. Namun, selisih itu ternyata sangat nyata. Rasio antara 14c /12c memang tidak konstan. Kecepatan produksi (the specific production rate (spr)) dari c-14 adalah 18.8 atoms per gram dari total carbon per menit. Kecepatan hilangnya (the specific decay rate (sdr)) adalah hanya 16.1 habisnya per gram per menit.3
Apakah artinya? Jika waktu yang diperlukan untuk mencapai equilibrium adalah 30,000 tahun dan 14c masih belum equilibrium, maka bumi ini memang belum terlalu tua. 

Medan Magnet Bumi
Faktor lain yang mempengaruhi kecepatan produksi 14c di atmosfir. Bumi ini memiliki medan magnet disekelilingnya yang melindungi kita dari radiasi yang berbahaya dari luar angkasa. Medan magnet ini menyusut (melemah). Semakin kuat medan magnet ini mengelilingi bumi, semakinsedikitlah radiasi cosmik yang mencapai atmosfir. Ini akan mengakibatkan produksi 14c yang lebih sedikit di masa lalu bumi. 
Penyebab dari level c-14 yang bervariasi tidak diketahui. Variasi yang pasti disebabkan juga oleh produksi radiocarbon pada pancaran kosmik/radiasi. Pancaran kosmik flux, kecepatan produksi c-14, bukan hanya suatu fungsi aktivitas matahari, namun juga pergerakan kutub-kutub magnet pada bumi.  Walaupun rumit, sejarah dari medan magnet bumi ini cocok dengan hipotesis barnes, yang mengatakan bahwa medan  itu selalu menyusut... Medan itu selalu kehilangan energi meskipun variatif, jadi tidak bisa berusia lebih dari 10,000 tahun.
Medan magnet bumi semakin melemah. Saat ini sudah 10 persen, menurut para ahli, lebih sedikit daripada saat mulai dicatat oleh carl friedrich gauss, seorang ahli matematika jerman tahun 1845. Jika kecepatan produksi 14c di atmosfir lebih sedikit di masa lalu, tanggal yang diberikan melalui metode carbon-14 akan salah asumsi mengatakan bahwa lebih banyak 14c menyusut dari suatu spesimen daripada kenyataan sebenarnya. Jadi artinya hasil perhitungan tanggal akan menjadi jauh lebih tua daripada sebenarnya. 

Kamis, 04 Oktober 2012

PETA SUMBER DAYA MINERAL INDONESIA



BAB I
PENDAHULUAN


Sumber daya alam(natural resource) adalah segala potensial alam yang dapat dikembangkan untuk proses produksi. Sumber daya alam dapat digolongkan menjadi beberapa kategori, antara lain berdasarkan kemungkinan pemulihannya, sifatnya dan lokasinya. Keberadaan sumber daya alam di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain berikut ini :
  1.       Secara atronomis, Indonesia yang terletak di daerah tropika dengan curah hujan yang tinggi menyebabkan aneka ragam jenis tumbuhan dapat tumbuh subur. Oleh karena itu, Indonesia kaya akan berbagai jenis tumbuhan.
  2.      Secara geologis, Indonesia terletak pada pertemuan jalur pergerakan lempeng tektonik dan pegunungan muda, yaitu sirkum Pasifik dan sirkum Mediterania. Letak geologis Indonesia menyebabkan di Indonesia banyak dijumpai rangkaian gunung aktif sehingga memungkinkan terbentuknya berbagai macam sumber daya mineral yang potensial untuk dimanfaatkan.

Pengelolaan sumber daya alam pada prinsipnya dilakukan dengan empat tindakan sebagai berikut :
  1. Relese (penggunaan ulang).
  2. Recycling (daur ulang).
  3. Konservasi dengan cara menghemat, memperbaiki, menghentikan pemborosan, dan menjaga/merawat.
  4. Population control (mengatur pertumbuhan konsumen sumber daya alam).
Di Indonesia pengelolaan sumber daya alam mengacu pada hukum dan undang-undang yang berlaku, antara lain UU No. 11 Tahun 1974 dan UU No. 4 Tahun 1982. UU No. 11 Tahun 1974 tentang pengairan mengatur kelestarian air dan sumber-sumber air. Kelestarian air harus dijaga, dilindungi, dan dipertahankan, antara lain dengan cara sebagai berikut :
  1.  Melakukan usaha penyelamatan tanah dan air.
  2.  Melakukan pengamanan dan pengendalian daya rusak air, sumber-sumber air, dan daerah sekitarnya.
  3. Mencegah terjadinya pencemaran air yang dapat merugikan pengguna dan lingkungannya.

UU No. 4 Tahun 1982 adalah tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup. Tujuan pengelolaan lingkungan hidup antara lain sebagai berikut :
1.      Penyelarasan hubungan antara manusia dan lingkungannya sebagai salah satu bagian dari tujuan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.
2.      Pemanfaatan sumber daya alam secara bijak dan terkendali.
3.      Pembentukan manusia Indonesia yang cinta lingkungan dan berperan sebagai pembina lingkungan hidup melalui pendidikan lingkungan hidup, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
4.      Pembangunan berwawasan lingkungan demi kepentingan generasi sekarang dan mendatang.
5.      Perlindungan negara dari berbagai pengaruh luar yang dapat merusak dan mencemarkan lingkungan.


BAB II
PEMBAHASAN


Pertambangan adalah suatu kegiatan yang meliputi persiapan dan pengmbilan untuk pengolahan lebih lanjut dari tambang berupa benda padat, cair, dan gas. Usaha pertambangan meliputi eksplorasi dan eksploitasi. Eksplorasi adalah penyelidikan tempat-tempat yang mengandung barang tambang beserta jumlah dan mutunya. Eksploitasi adalah penggalian dan pengolahannya.

Menurut Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1980, bahan tambang Indonesia dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
1.  Golongan A (strategis) adalah bahan tambang yang mempunyai nilai strategis untuk pertahanan keamanan dalam perekonomian negara. Jenis bahan tambangnya, antara lain batu bara, minyak bumi, gas bumi, nikel, timah, dan aspal.
a.      Batu Bara
Merupakan hasil sedimentasi sisa tanaman air dan darat yang terpendam di dalam tanah. Karena terjadinya tekanan dari lapisan penutupnya serta adaya gerakan-gerakan tektonik dan juga oleh intrusi batuan beku, maka terjadilah perubahan fisik dan kimia pada sisa-sisa tanaman yang terpendam tersebut di antaranya perpadatan, kadar air menjadi berkurang, terjadi gas-gas yang kemudian terserap lapisan penutup.. untuk mengetahui kualitas batubara sangat ditentukan oleh jenis atau macam tanaman dan sedikit atau banyaknya kotoran.
b.      Uranium
Uranium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang U dan nomor atom 92. Uranium merupakan logam putih keperakan yang termasuk dalam deret aktinida tabel periodik. Uranium memiliki 92 proton dan 92 elektron, dan berelektron valensi 6. Inti uranium mengikat sebanyak 141 sampai dengan 146 neutron, sehingganya terdapat 6 isotop uranium. Isotop yang paling umum adalah uranium-238 (146 neutron) dan uranium-235 (143 neutron). Semua isotop uranium tidak stabil dan bersifat radioaktif lemah. Uranium memiliki bobot atom terberat kedua di antara semua unsur-unsur kimia yang dapat ditemukan secara alami. Massa jenis uranium kira-kira 70% lebih besar daripada timbal, namun tidaklah sepadat emas ataupun tungsten. Uranium dapat ditemukan secara alami dalam konsentrasi rendah (beberapa bagian per juta (ppm)) dalam tanah, bebatuan, dan air.

2.    Golongan B (vital) adalah bahan tambang penting untuk memenuhi hajat hidup orang banyak. Jenis tambangnya, antara lain pasir besi, bauksit, tembaga, emas, dan perak.
a.      Emas
Kita ketahui bahwa logam mulia memiliki beberapa pilihan, satu diantaranya adalah emas. Logam mulia ini paling banyak dicari dan digemari masyarakat, hal ini dikarenakan emas selain digunakan sebagai instrument investasi, emas juga berperan sebagai pelindung nilai asset yang anda miliki dari pengaruh inflasi.Untuk memulai berinvestasi emas, tentunya anda harus menentukan serta mengetahui apa maksud dan tujuan anda berinvestasi emas. Berikut adalah Kadar kemurnian Emas menurut standar internasional:
·         Emas 24 karat adalah emas murni (99.99%)
·         Emas 22 karat memiliki komposisi 91.7% emas dan dicampur bahan lain 8.3%, biasanya bahan perak
·         Emas 20 karat memiliki kompoisis 83.3% emas
·         Emas 18 karat memiliki komposisi 75% emas
·         Emas 16 karat memiliki komposisi 66.6% emas
·    Emas 14 karat memiliki komposisi 58.5% emas dan emas 9 karat memiliki komposisi 37.5% emas.
b.      Berlian
Intan atau berlian adalah mineral yang secara kimia merupakan bentuk kristal, atau alotrop, dari karbon. Intan terkenal karena memiliki sifat-sifat fisika yang istimewa, terutama faktor kekerasannya dan kemampuannya mendispersikan cahaya. Sifat-sifat ini yang membuat intan digunakan dalam perhiasan dan berbagai penerapan di dalam dunia industri. Intan terutama ditambang di Afrika tengah dan selatan, walaupun kandungan intan yang signifikan juga telah ditemukan di Kanada, Rusia, Brasil, dan Australia. Sekitar 130 juta “carat” (26.000 kg) intan ditambang setiap tahun, yang berjumlah kira-kira 9 miliar dollar Amerika Serikat. Selain itu, hampir empat kali berat intan dibuat di dalam makmal sebagai intan sintetik (synthetic diamond).

3.   Golongan C (bahan galian industri) adalah bahan tambang yang mempunyai sifat tidak memerlukan pemasaran secara internasional. Jenis bahan tambangnya, antara lain batu, pasir, tanah liat, kaolin, batu kapur dan pasir kuarsa.
a.      Kaolin
Kaolin merupakan hasil tambang yang banyak terdapat di Indonesia. Kaolin termasuk bahan galian industry. Secara kimia, kaolin mempunyai rumus Al2O3 2SiO4.2H2O. kaolin merupakan salah satu contoh dari tanah liat yang high grade, lunak dan tdak plastis. Adapun warna dari jenis hasil tambang ini adalah putih, kuning, abu-abu putih, jingga, abu-abu, atau kemerah-merahan. Mineral kaolin yaitu kaolinite, nackrite, deckite, B.D. kaolin 2,6 – 2,63 dengan kekerasan 2 – 2,5. Endapan kaolin terjadi dari hasil pelapukan dan dikomposisi batuan beku dan batuan metamorf yang kaya akan aluminium silikat seperti Grannite, Gneisses, Quartz porphysry.

Perananan barang tambang telah memberikan andil yang tidak sedikit terhadap perekonomian Indonesia. Peranan tersebut dapat dilihat secara ekonomi sosial dan budaya. Secara ekonomi, peranan barang tambang adalah
1.      memenuhi kebutuhan industri dan energi dalam negeri.
2.      Menjadi sumber devisa negara yang penting.
3.      Mendorong aneka kegiatan ekonomi penduduk.
4.      Secara sosial, peranan barang tambang adalah
5.      Membuka lapangan kerja.
6.      Mendorong kesempatan berusaha.
7.      Mendorong perkembangan IPTEK.


PETA SUMBER DAYA MINERAL INDONESIA