Geomorfologi asal
marine merupakan bentuk lahan yang terdapat di sepanjang pantai. Proses
perkembangan daerah pantai itu sendiri sangat dipengaruhi oleh kedalaman laut.
Semakin dangkal laut maka akan semakin mempermudah terjadinya bentang alam
daerah pantai, dan semakin dalam laut maka akan memperlambat proses terjadinya
bentang alam di daerah pantai. Selain dipengaruhi oleh kedalaman laut,
perkembangan bentang lahan daerah pantai juga dipengaruhi oleh:
- Struktur, tekstur, dan komposisi batuan.
- Keadaan bentang alam atau relief dari daerah pantai atau daerah di daerah sekitar pantai tersebut.
- Proses geomorfologi yang terjadi di daerah pantai tersebut yang disebabkan oleh tenaga dari luar, misalnya yang disebabkan oleh angin, air, es, gelombang, dan arus laut.
- Proses geologi yang berasal dari dalam bumi yang mempengaruhi keadaan bentang alam di permukaan bumi daerah pantai, misalnya tenaga vulkanisme, diastrofisme, pelipatan, patahan, dan sebagainya.
- Kegiatan gelombang, arus laut, pasang naik dan pasang surut, serta kegiatan organisme yang ada di laut.
Di Indonesia,
pantai yang ada pada umumnya dialih fungsikan sebagai tempat wisata yang
notabene dapat membantu tingkat pendapatan suatu wilayah. Apabila masyarakat
mengetahui bahwa garis pantai bisa mengalami perubahan, maka akan muncul pemikiran-pemikiran
agar pantai tersebut tetap bisa dinikmati keindahannya meskipun sudah mengalami
perubahan.
Aktifitas marine
yang utama adalah abrasi, sedimentasi, pasang-surut, dan pertemuan terumbu
karang. Bentuk lahan yang dihasilkan oleh aktifitas marine berada di kawasan
pesisir yang terhampar sejajar garis pantai. Pengaruh marine dapat mencapai
puluhan kilometer kearah darat, tetapi terkadang hanya beberapa ratus meter
saja. Sejauh mana efektifitas proses abrasi, sedimentasi, dan pertumbuhan terumbu
pada pesisir ini, tergantung dari kondisi pesisirnya.
Proses lain yang
sering mempengaruhi kawasan pesisir lainnya, misalnya : tektonik masa lalu,
berupa gunung api, perubahan muka air laut (transgresi/regresi) dan litologi
penyusun. Berikut ini adalah macam bentang lahan yang terbentuk adanya bentuk
lahan marine:
1. Gisik
a. Relief : berombak
b. Batuan/struktur: pasir lepas
c. Proses : sedimenrasi, deposisi, abrasi
d. Karakteristik : pasir lepas, berombak, dipengaruhi pasang surut
2.
Beting gisik
a.
Relief : berombak
b.
Batuan/struktur:
pasir lepas
c.
Proses : sedimenrasi, deposisi, abrasi
d.
Karakteristik :
sejajar garis pantai, materi pasir lepas, beromabak.
3.
Clief
a.
Relief : terjal dan berbukit
b.
Batuan/struktur: batuan
dasar
c.
Proses : abrasi dan tektonik
d.
Karakteristik :
tebing terjal ditepi pantai
4.
Dataran Abrasi
a. Relief : datar
b. Batuan/struktur : batuan sedimen
c. Proses : abrasi dan angin
d. Karakteristik : dataran ditepi pantai
5.
Rataan Pasang
Surut
a. Relief : datar
b. Batuan/struktur: batuan sedimen
c. Proses : abrasi dan angin
d. Karakteristik : dataran ditepi pantai
6.
Rataan Lumpur
a. Relief : datar
b. Batuan/struktur: batuan sedimen
c. Proses : abrasi, denudasional,
d. Karakteristik : dataran ditepi pantai
7.
Rawa Payau
a. Relief : datar
b. Batuan/struktur: batuan sedimen
c. Proses : abrasi dan denudasional
d. Karakteristik : dataran ditepi pantai, air campuran asin dan
tawar
8.
Rataan Terumbu
a. Relief : datar
b. Batuan/struktur: batuan dasar
c. Proses : abrasi dan tektonik
d. Karakteristik :
dataran ditepi pantai
9.
Dataran Aluvial
Pantai
a. Relief : datar
b. Batuan/struktur: batuan vulkan, batuan
sedimen, batuan beku
c. Proses : abrasi dan tektonik
d. Karakteristik : dataran ditepi pantai
PENAMPAKAN PADA CITRA SATELIT